“Itu tanah negara saudara, tanah rakyat. Daripada dikuasai orang asing lebih baik Prabowo yang ngolah,” ujarnya di hadapan pendukungnya.
“Padahal Pak Jokowi ada, saya di Istana 2,5 tahun lalu saya sudah serahkan tanah itu kepada negara. Saya sampaikan ke Bapak Presiden kalau lahan ini dibutuhkan untuk lumbung pangan bangsa Indonesia pakai, lahan HGU saya gunakan saya siap dan kita sedang garap itu saudara-saudara sekalian,” tambahnya.
Ketika Anies Baswedan menyebut kepemilikan lahan Prabowo seluas 340 ribu hektare, Prabowo klarifikasi bahwa data tersebut salah.
Menurutnya, tanah yang dimilikinya mendekati 500 ribu hektare, dan dia menegaskan telah menyerahkan tanah itu kepada negara, bersaksi dengan kehadiran Presiden Joko Widodo.
Prabowo menilai pernyataan Anies sebagai upaya membuat rakyat benci padanya tanpa dasar yang jelas.
Berita Terkini:
- 2 Pelaku Penganiayaan di Meninting Lombok Barat Ditangkap Polres Lombok Barat
- Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Korupsi, Segini Kekayaan Bupati Bima Umi Dinda
- Upacara Melukat Awali Rangkaian World Water Forum ke-10 di Bali
- WNA Kencing Sembarangan di Gili Trawangan Jadi Evaluasi dan Sorotan Pelaku Pariwisata
“Kemarin juga salah-salah melulu itu bukan 340 ribu hektare bukan, mendekati 500 ribu hektare,” tegas Prabowo.
“Dia mau ejek, mau menghasut, dia mau bikin rakyat benci sama saya,” imbuhnya
Dia mengakhiri klarifikasinya dengan menyebut data Anies sebagai “niat yang tidak baik” dan menekankan bahwa ia hanya menyampaikan fakta agar pendukungnya tidak merasa bosan.
“Jadi niat yang tidak baik, datanya salah, kalau bahasa Jawa asal jeplak. Biar lah gak apa-apa saya hanya menyampaikan ini agar kalian tidak ngantuk, supaya kalian terhibur,” tutup Prabowo (SAT)