Pendidikan

IAHN Gde Pudja Mataram Terima Hibah 3,5 Hektare Tanah dari Bang Zul

Mataram (NTBSatu) – Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram menerima hibah tanah seluas 3,5 hektare dari Dr. Zulkieflimansyah, atau akrab disapa Bang Zul. Tanah yang dihibahkan tersebut akan dimanfaatkan untuk peningkatan status kampus menjadi universitas.

Lokasi tanah hibah di Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa. Berdekatan dengan arena pacuan kuda Penyaring.

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan IAHN Gde Pudja Mataram, Dr. Ni Putu Sudewi Budhawati, S.Ag., M.Pd.H., menyampaikan, proses peningkatan status menjadi universitas ini secara birokratis telah mendapat restu dari Menteri Agama. Maupun Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI sebagai Pembina Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu.

“Persyaratan untuk menjadi universitas sebagian besar sudah dimiliki oleh IAHN Gde Pudja Mataram, misalnya jumlah guru besar untuk menjadi universitas dipersyaratkan memiliki dua guru besar. Saat ini, kami sudah memiliki enam orang. Demikian pula, jumlah mahasiswa ataupun koleksi perpustakaan sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan,” ungkapnya kepada NTBSatu, Sabtu, 11 Mei 2024.

Namun, ternyata tak hanya itu saja persyaratan yang harus dipenuhi oleh IAHN Gde Pudja Mataram untuk meningkatkan statusnya menjadi universitas. Ada satu persyaratan lagi, yaitu luasan jumlah lahan.

“Satu persyaratan itu yang belum dapat dipenuhi, yaitu luasan jumlah lahan,” kata Sudewi.

Sehingga, pihaknya mengajukan permohonan bantuan kepada Pemprov NTB sejak 2021 lalu yang dipimpin Bang Zul sebagai Gubernur NTB.

“Mungkin karena kesibukan beliau yang sangat padat, walaupun secara prinsip sudah setuju untuk membantu. Namun, secara teknis bantuan tersebut tidak bisa direalisasikan dengan cepat, bahkan sampai akhir periode pertama jabatannya sebagai Gubernur NTB,” jelas Sudewi.

Alhasil, pada tahun 2024 karena terbentur batas waktu (deadline) pengajuan perubahan status IAHN Gde Pudja Mataram menjadi universitas, pihaknya memberanikan diri untuk kembali menghadap Bang Zul. Hasilnya pun positif.

“Kami sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bang Zul karena telah berkenan memberikan hibah sebidang lahan seluas kurang lebih 3,5 Hektare Jumlah tersebut sesuai dengan kekurangan yang kami butuhkan untuk memenuhi syarat menjadi universitas,” ungkap Sudewi.

Ketua Tim Pengembangan Lahan, I Gede Sumarda Cakra, S.H., M.H., menerangkan, tanah yang dihibahkan oleh Bang Zul itu akan digunakan sebagai Teaching Farm atau laboratorium tanaman.

Berita Terkini:

“Spesifiknya, laboratorium tanaman-tanaman yang dibutuhkan sebagai sarana untuk melakukan upacara keagamaan Hindu, seperti, pohon kelapa, bunga-bungaan, dan pisang,” jelasnya.

Tak hanya itu, Sekretaris Tim Pengembangan Lahan, I Wayan Wihartanadi, S.Sos., M.Pd.H., menambahkan, lahan ini juga akan dikembangkan untuk mengkurasi tanaman yang terkait dengan pengobatan tradisional.

“Sehingga nanti dapat bermanfaat selain sebagai sarana pembelajaran, juga memiliki manfaat langsung bagi masyarakat,” tambahnya.

Keinginan untuk meningkatkan status menjadi universitas oleh IAHN Gde Pudja Mataram, berangkat dari visi untuk turut berpartisipasi lebih luar dalam pengembangan SDM di Provinsi NTB.

“Dengan menjadi universitas, peran IAHN Gde Pudja akan mencakup seluruh masyarakat, baik umat Hindu atau umat beragama lainnya dan dapat menyediakan jenis pendidikan yang lebih umum (tidak hanya mencakup rumpun ilmu agama),” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan dan Kerja Sama IAHN Gde Pudja Mataram, Dr. Drs. I Wayan Sumertha, M.Ag.

Dengan keinginan tersebut, pihaknya mengharapkan pemda tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dapat memahami pentingnya perubahan bentuk ini bagi kemajuan Provinsi NTB.

Sebab, dengan adanya Universitas Hindu nantinya efeknya bukan hanya bagi pengembangan kualitas SDM. Melainkan, akan memicu pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar, karena universitas nantinya akan menjadi pusat perkembangan.

“Semoga nanti pemda dapat bekerja sama dengan kami secara lebih intens, baik dalam dukungan sarana prasarana maupun kerja sama lainnya, seperti misalnya pemagangan mahasiswa dalam rangka mendukung program merdeka belajar dan lain-lainnya,” harap Wayan Sumertha. (JEF)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button