Diakui Tri, keterlambatan pengalokasian anggaran untuk penataan venue tersebut, karena pada tahun 2023-2024 merupakan tahun politik. Namun ia memastikan, jika pendanaan untuk penataan venue pasti akan dialokasikan.
“Kita masih punya waktu,” ujarnya.
Dalam hal ini, Tri berharap agar pemerintah pusat juga memperjuangkan pendanaan untuk penataan venue ini. Pasalnya, masih banyak venue olahraga yang perlu ditata, misalnya GOR 17 Desember di Turide, Lapangan Volly dan sebagainya.
Berita Terkini:
- Baliho Zul-Rohmi Diturunkan, PKS NTB: Saling Jaga Etika
- BREAKING NEWS – Joki Cilik Asal Dompu Meninggal Dunia, Jatuh saat Latihan
- 2 Pelaku Penganiayaan di Meninting Lombok Barat Ditangkap Polres Lombok Barat
- Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Korupsi, Segini Kekayaan Bupati Bima Umi Dinda
“Mudah-mudahan di 2025 itu sudah mulai ya, karena kita juga harus memperjuangkan untuk setidak-tidaknya ada dana dari pusat untuk penataan ini,” terang Tri.
Untuk diketahui, selain menjadi tuan rumah PON 2028, NTB juga sudah ditetapkan menjadi tuan rumah Fornas 2025 merupakan festival olahraga masyarakat. Kegiatan ini akan diikuti oleh 82 induk organisasi.
Sementara itu, di tahun 2027, NTB juga akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas).
“Event itu akan menjadi semacam tes atau uji coba kita dalam menyambut tuan rumah PON 2028,” ungkapnya. (MYM)