Pendidikan

919 Siswa SMA di NTB Putus Sekolah, Salah Satu Faktornya Nikah Dini

“Seperti kepala desa, tokoh masyarakat sangat memiliki peran untuk menekan jumlah anak putus sekolah. Kami di Dikbud juga meminta, kepada guru-guru untuk terus memberikan semangat kepada anak yang putus sekolah di lingkungan mereka, agar bersemangat untuk kembali sekolah,” tambahnya.

Dirinya juga sedang mencari strategi baru untuk mencoba melakukan intervensi menyelesaikan masalah angka putus sekolah di NTB. Selain, SMA Terbuka yang masif dilakukan pihaknya.

“Saat ini saya sedang mencari strategi lain, selain SMA Terbuka yang masif. Sepertinya, sanggar-sanggar belajar juga akan kami libatkan. Lembaga-lembaga adat juga bisa nantinya ikut terlibat. Sisanya, Kabupaten/Kota yang juga punya tugas untuk menuntaskan yang non formal,” ujarnya.

Bahkan, Aidy menyampaikan, program-program pendidikan saat kepemimpinan TGB HM Zainul Majdi menjadi Gubernur NTB, ada kemungkinan untuk dilanjutkan.

“Waktu TGB menjadi Gubernur itu ada program Adano (Angka Drop Out menuju Nol) dan Absano (Angka Buta Aksara menuju Nol) untuk menuntaskan masalah pendidikan di NTB. Dengan nama berbeda atau tidak, bisa saja dilanjutkan untuk menguatkan dan menuntaskan masalah pendidikan kita, terutama putus sekolah,” lanjutnya.

Baca Juga :

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button