Kota Mataram

Waspadai Hoaks Pilkada, Masyarakat Kota Mataram Diminta Saring Informasi

Mataram (NTBSatu) – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai berita bohong atau hoaks menjelang Pilkada serentak tahun 2024.

Hoaks yang diproduksi untuk kepentingan tertentu dapat mengganggu kondusivitas dan memicu perpecahan di masyarakat.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, periode 17 Juli 2023 hingga 18 April 2024, tercatat 274 kasus hoaks yang ditangani.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Diskominfo Kota Mataram, Drs. I Nyoman Suwandiasa, menjelaskan bahwa informasi palsu atau hoaks patut diwaspadai, terutama menjelang kontestasi politik seperti Pilkada.

“Terkadang berita bohong sudah lama tetapi diperbaharui dengan narasi berbeda atau berkesesuaian dengan konteks,” tuturnya.

Meskipun demikian, Nyoman optimis bahwa masyarakat Kota Mataram memiliki pengalaman dan kedewasaan dalam menghadapi informasi bohong.

“Masyarakat Kota Mataram sudah cukup memahami cara menghadapi informasi bohong yang beredar. Kedewasaan masyarakat mengenai literasi informasi sudah cukup mumpuni,” jelasnya.

Berita Terkini:

Hingga saat ini, Diskominfo Kota Mataram belum mencatat adanya isu hoaks khusus terkait Pilkada di Kota Mataram.

Namun, sosialisasi dan edukasi melalui flayer dan media lainnya terus dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.

Nyoman menghimbau masyarakat untuk memiliki pemahaman untuk menyaring dan membagikan informasi yang benar dan valid. “Jadi saring dulu sebelum sharing,” katanya mengingatkan.

Diskominfo Kota Mataram juga menekankan pentingnya masyarakat untuk lebih cerdas dalam menerima informasi dari media sosial maupun saluran lainnya, agar tidak mudah terprovokasi oleh berita bohong yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Secara terpisah, beberapa Generasi Z di Kota Mataram mengungkapkan keresahan mereka mereka terhadap hoaks Pilkada.

“Saya sudah terbiasa dengan berita bohong di media sosial. Saya selalu mencari informasi dari sumber terpercaya dan tidak mudah percaya dengan berita yang dibagikan oleh orang lain,” ujar mahasiswa Universitas Bumi Gora, Izwan.

Ia berharap agar pemerintah dan aparat penegak hukum dapat menindak tegas para penyebar hoaks.

“Hoaks sangat berbahaya dan dapat mengganggu kondusivitas. Semoga pemerintah dan aparat penegak hukum dapat menindak tegas para penyebar hoaks,” harapnya. (WIL)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button