Fauzi juga mengatakan, di tengah maraknya beras impor yang beredar, NTB menjadi satu-satunya Provinsi di Indonesia yang tidak terjajah pasokan tersebut.
Bumi Gora dianggap mampu untuk mempertahankan ketersediaan pasokan.
“Hal ini sebagai upaya menjaga kestabilan harga gabah hasil produksi dari petani lokal saat panen raya nantinya,” ujarnya.
Berita Terkini:
- Air dan Spiritualitas Masyarakat Bali Sejalan dengan Semangat “World Water Forum” ke-10
- IAIH Pancor Rampung Gelar Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa
- Aktivis Anak Geram Joki Cilik Kembali Jadi Korban Lomba Pacuan Kuda
- Bijaklah Bermedia Sosial, Viral Karena Mengejek Orang Bisa Berakibat Dipecat dari Pekerjaan
Menurut keterangan BPS, angka sementara sampai dengan Oktober 2023, tingkat produksi padi di NTB mencapai 1,38 juta ton lebih gabah kering giling (GKG).
Selain itu, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 23 Tahun 2023 yang mengatur tentang pengiriman gabah keluar NTB.
“Hal ini dimaksudkan agar industri penggilingan padi lokal juga tetap hidup dan dedaknya dapat bermanfaat untuk pakan ternak,” tandas Fauzi. (STA)