Ekonomi Bisnis

Ekonomi NTB Alami Kontraksi di Triwulan II Karena Nihil Ekspor Tambang

Selain itu, akomodasi makan minum juga tumbuh cukup menggembirakan 14,37 persen. Wahyudin mengatakan, efek dari event sport tourism seperti MXGP Lombok dan Sumbawa sebagai pemicunya.

Ditambah event-event nasional lain yang diselenggarakan di NTB. Ketiga pertumbuhan yang tinggi adalah gas dan listrik. Sejalan dengan tingginya aktivitas Masyarakat.

Sementara itu, sektor yang mengalami pertumbuhan negatif adalah pertambangan, tumbuh -24,45 persen. Akibat turunnya produksi konsentrat tembaga. Hal ini disebabkan karena berakhirnya izin ekspor tambang sejak April 2023.

Pertumbuhan ekonomi NTB triwulan II tahun 2023 ini, jika dibandingkan dengan provinsi tetangga seperti Bali, dan NTT, pertumbuhan ekonominya masih kalah tinggi.

Provinsi Bali tumbuh 6,96 persen karena pulihnya sektor pariwisata. Demikian juga dengan Provinsi NTT yang ekonominya tumbuh progresif 6,62 persen.

“Ekonomi NTB tumbuh minus 0,11 kalau memasukkan tambang, tapi kalau keluarkan tambang, ekonomi kita tumbuh 4,8 persen. Tetap masih dibawah pertumbuhan ekonomi Bali dan NTT. Dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional, tumbuhnya 3,86 persen,” demikian Wahyudin. (ABG)

Baca Juga :

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button