Mataram (NTBSatu) – Pinjaman online (Pinjol) Ilegal masih bertaburan di kalangan masyarakat Indonesia sampai saat ini.
Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal atau Satgas PASTI (sebelumnya Satgas Waspada Investasi) pada periode Februari-Maret 2024 menemukan 537 entitas pinjaman online ilegal di sejumlah website dan aplikasi.
Upaya pemberantasan entitas ilegal itu dengan memblokir aplikasi dan website terkait serta berkoordinasi dengan aparat penegak hukum.
Sejak 2017, Satgas telah menghentikan promosi 9.062 entitas keuangan ilegal di internet yang terdiri dari 1.253 entitas investasi ilegal, 7.576 entitas pinjaman online ilegal/pinpri, dan 251 entitas gadai ilegal.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengatakan penyebab utama masyarakat terjerat pinjaman online (pinjol) ilegal karena kurangnya literasi keuangan.
Berita Terkini:
- Mahfud MD Puji Putusan Mahkamah Konstitusi Hapus Ambang Batas Threshold
- Pemkab Bima Buka Suara Soal Adanya Dugaan Rekayasa Data Peserta PPPK
- Data Seleksi PPPK Kabupaten Bima Diduga Direkayasa
- DPRD NTB Minta APH Serius Tangani Kasus Peredaran Narkoba
Faktor lainnya adanya kebutuhan yang didukung dengan kemudahan yang ditawarkan pinjol ilegal. Mereka menawarkan dana yang cepat cair dengan cara yang gampang.
Deputi Direktur Pelaksanaan Edukasi Keuangan OJK, Halimatus Sa’diyah mengatakan, para pengguna pinjol ilegal itu masih awam tentang profil risiko tempatnya meminjam uang.