Hadiri RUPS Bank NTB Syariah, Bupati Lombok Timur Harapkan Pengurus Baru Bisa Layani Pelaku UMKM

Mataram (NTBSatu) – Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank NTB Syariah, menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Auditorium Raudhah, Kantor Bank NTB Syariah, Senin, 30 Juni 2025.
Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin bersama beberapa kepala daerah di 10 kabupaten/kota selaku pemegang saham di Bank NTB Syariah, turut hadir pada rapat tersebut.
Ditemui usai rapat, H. Iron, sapaan Bupati Lombok Timur menyampaikan, dalam RUPS tersebut membahas sejumlah hal. Salah satunya terkait pergantian jajaran komisaris dan direksi bank milik daerah tersebut.
“Yang dibahas banyak, ada pergantian direksi, pergantian komisaris, jajaran direksi dan seterusnya,” kata H. Iron.
Mayoritas pemegang saham, bebernya, menyetujui nama-nama yang akan menjadi calon komisaris dan direksi yang dikirim ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengikuti fit and proper test.
“Waktunya belum pasti, tapi sesegera mungkin,” ujarnya.
Harapan untuk Direksi dan Komisaris Baru
Ia berharap, calon pengurus terpilih nanti, bisa membawa Bank NTB Syariah menjadi lebih baik. Termasuk dari sisi pengelolaan keuangan, sebab dalam RUPS, masalah ini menjadi catatan untuk perbaikan ke depan.
“Pengelolaannya lebih baik, efisiensi, tidak memberatkan anggaran berlebihan,” tuturnya.
Selain itu, H. Iron juga berharap, di tangan pengurus baru nanti, keberadaan Bank NTB Syariah, bisa melayani para pelaku Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) dengan baik. Artinya, tidak hanya berfokus pada Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota dewan, dan sebagainya.
“Pada tahun 2025 lalu, Bank NTB Syariah banyak sponsorship-nya, karenanya dengan modal yang besar ini bisa membantu para pengusaha kita,” tandas H. Iron.
Sebagai informasi, mayoritas pemegang sama menyetujui hasil RUPS Bank NTB Syariah. Namun, terdapat beberapa catatan untuk perbaikan ke depan. Salah satunya masalah pengelolaan keuangan.
“RUPS sudah selesai dan laporan keuangan sudah disetujui dengan sejumlah catatan yang disampaikan oleh pemegang saham,” kata Iqbal.
Apa saja catatannya?, Iqbal tidak membeberkannya. Pengakuannya, karena lupa. Namun ia memastikan terdapat beberapa catatan penting untuk dilakukan perbaikan ke depan.
“Intinya, ada beberapa catatan penting, saya lupa, penting untuk ke depan dilaksanakan,” ujar Iqbal. (*)