Ekonomi Bisnis

Ekonomi NTB Alami Kontraksi di Triwulan II Karena Nihil Ekspor Tambang

Mataram (NTB Satu) – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di triwulan II tahun 2023 mengalami kontraksi cukup dalam, akibat tidak adanya aktivitas ekspor hasil pertambangan konsentrat PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di kawasan tambang Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Wahyudin, MM di kantornya, Senin 7 Agustus 2023 dipaparkan, ekonomi Nusa Tenggara Barat Triwulan II-2023 terhadap Triwulan I-2023 mengalami kontraksi sebesar 0,11 persen (q-to-q).

Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi terdalam, yaitu 21,94 persen.

Begitu juga dengan keadaan ekonomi NTB pada triwulan II-2023 dibanding triwulan II-2022 juga mengalami kontraksi sebesar 1,54 persen (y-on-y).

Wahyudin mengatakan, ekonomi NTB tanpa memasukkan komponen tambang bijih logam, mengalami pertumbuhan positif 4,80 persen.

“Kalau dibanding tahun lalu ekspor masih normal, termasuk tambang, sehingga triwulan II terjadi penurunan yang luar biasa nilai ekpsor kita, dari 904 juta Dolar AS turun menjadi 15 juta Dolar AS. Jauh sekali penurunannya,” ujarnya.

Wahyudin menambahkan, tiga sektor dengan pendukung pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, diantaranya, sektor konstruksi tumbuh paling tinggi 14,93 persen. Terlihat pertubuhan sektor ini karena pembangunan fisik dan property. Pengadaqan semen saja mencapai 259.783 ton.

Baca Juga :

1 2Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button