Oleh: Prof. H. Nuriadi Sayip – Guru Besar Universitas Mataram
Mencoba membaca dengan sedikit obyektif dan reflektif terkait isu-isu yang mencuat di media massa terkait Unram akhir-akhir ini, tampaknya Unram sedang mengalami tiupan angin yang sedikit kencang. Janganlah risau. Tidak usah panik. Ini lumrah. Karena ini adalah bukti nyata betapa Unram sudah berada di ketinggian. Bukankah sesuatu yang berada di ketinggian selalu mendapat terpaan angin yang lebih kencang?
Ini adalah ajang dan momentum atas kedewasaan Unram dan sivitas akademikanya di dalam menghadapinya. Maka, sekali lagi, janganlah panik. Semua akademikanya seyogyanya arif dan tenang dalam menyikapinya.
Jikalau Unram dikatakan masih dianggap tidak mempunyai kemajuan bahkan dipandang “terburuk” pada rezim kepemimpinan rektorat sekarang, saya pribadi justru berani mengatakan bahwa Unram pada masa kepemimpinan Prof. Bambang Hari inilah menjadi kampus yang berkali-kali meraih penghargaan dan pencapaian luar biasa.
Cobalah kita tengok sekelumit pencapaian dan penghargaannya. Pertama, pada masa Prof. Bambang Hari ini Unram, sebagai lembaga universitas, mendapat akreditasi Unggul, yang mohon maaf pada masa-masa sebelumnya tak pernah diraih. Kita tahu proses untuk mencapai akreditasi Unggul itu berdarah-darah di dalam penyediaan infrastruktur dan dokumen yang baik yang harus ada atau di-ada-kan.
Dengan kata lain, pada masa Prof. Bambang Hari inilah Unram sudah cukup memiliki proses administrasi yang baik. Unram memiliki sistem tata kola yang cukup baik. Dengan pencapaian ini bukan tidak mungkin status Unram naik menjadi kampus PTNBH, tidak BLU lagi.
Kedua, pada masa Prof. Bambang Hari ini, sejumlah infrastruktur fisik kampus berikut dengan perapian pengelolaannya sangat tampak jelas berbenah. Penataan kampus sangat asri. Di sana sini ada taman-taman. Jalan trotoar yang menyambung satu gedung ke gedung yang lainnya dibangun dan tertata baik.
Unram menyediakan fasilitas yang meninabobokan para pejalan kaki, tidak hanya yang berkendaraan. Sejumlah gedung untuk perkuliahan pun dibangun dan dilengkapi dengan standar yang sangat baik. Oleh karena itu, Unram sudah tidak lagi tampak kumuh tapi asri dan layak sebagai tempat wisata dan berolah raga di akhir minggu. Unram benar-benar berbenah dan mengarah menjadi kampus berstandar kampus-kampus ranking satu di Jawa sana.
Ketiga, pada masa Rektor Prof. Bambang Hari-lah Unram bisa memiliki sekian banyak Guru Besar atau Profesor. Sekarang Unram memiliki guru besar 140-an bahkan akan terus bertambah, yang pada masa-masa sebelumnya Unram tidak pernah memiliki sejumlah itu. Ini artinya pimpinan Unram sangat visioner di dalam membangun SDM-nya. Jika berani bermimpi menjadi kampus bertaraf kelas dunia, maka pimpinannya berinisiatif untuk mendorong para dosen-dosennya untuk terus bergiat guna mencapai gelar tertinggi itu.
Pimpinan Unram sangat responsif di dalam membuat aturan serta prosedur yang jitu guna memacu para dosennya mencapai gelar terhormat itu. Aturan dan prosedur itu sangat humanis meski masih beralas pacu pada integritas dan kepatutan. Dan kini hasilnya nyata! Unram mempunyai lebih dari seratus guru besar.
Keempat, pada masa kepemimpinan Prof. Bambang Hari, Unram telah menggapai sekian banyak prestasi yang sangat membanggakan. Di antara prestasi-prestasi yang bisa saya sebutkan adalah: pada tahun 2024, Unram meraih penghargaan Times Higher Education Impact Ranking yang mana Unram mampu berposisi di urutan ke-22 PTN terbaik di Indonesia.
Pada tahun yang sama, Unram mendapat penghargaan sebagai kampus PTN terbaik di luar Jawa dari THE-WUR (THE World University Ranking). Masih pada tahun 2024, Unram juga mendapat tiga penghargaan Diktisaintek atas kesuksesannya dalam pengelolaannya sebagai perguruan tinggi. Pun, perlu dicatat, Unram meraih nilai A dalam bidang akuntabilitas kinerja.
Prestasi demi prestasi terus dicapai pada tahun 2025, yaitu selain meraih predikat Unggul pada 27 Mei 2025, Unram pun berhasil masuk pada peringkat ke-19 perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia versi QS World University Ranking. Terbaru di tahun 2025 ini, Unram masuk ke dalam jajaran 100 Perguruan Tinggi terbaik di dunia dalam hal Inovasi versi WURI (The World University Ranking for Innovation). Sebuah peringkat yang sebelumnya tidak pernah dicapai.
Dari sekelumit fakta di antara sekian banyak pencapaian dan prestasi yang sudah dicapai ini, secara obyektif-reflektif saya harus mengakui bahwa Unram tidak akan bisa mendulang sekian banyak pencapaian dan prestasi jikalau tidak dipimpin oleh sosok pimpinan kampus yang visioner. Prof. Bambang Hari dan jajarannya adalah orang-orang yang sangat bervisi kuat di dalam membangun lembaga.
Dengan demikian, siapapun kita yang menjadi bagian dari sivitas akademika Unram sepatutnya bersikap obyektif di dalam memberi pernyataan atau opini di publik. Bahkan tidak hanya obyektif, tetapi juga arif nan bijaksana. Janganlah sampai terlontar opini yang menyebutkan Unram tengah berada dalam situasi terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Pendapat atau opini ini mungkin menyasar pada konteks proses demokratisasi menurut penilaian sepihak orang-orang tertentu. Namun itupun masih sangat debatable dan cenderung asumtif.
Justru, menurut hemat saya, opini ini akan diterima publik dalam pemahaman serampangan yang berimplikasi penilaian buruk secara totem pro parte berupa: lembaga Unram menjadi lembaga yang terburuk, pada semua sisi. Hati-hatilah. Janganlah sampai pendapat tersebut merusak lembaga berada dalam ibarat: air susu sebelanga rusak karena air nila setitik.
Menurut saya, dari sekian pencapaian dan prestasi yang sudah dicapai Unram ini seharusnya kita selebrasikan bersama dan menjadikannya juga sebagai motivasi untuk maju bersama. Saatnya Unram kita pantaskan sebagai kebanggaan bersama. Sekian!



