Sebelum ditemukan, keempat anak itu diyakini masih hidup, berdasarkan gambar satelit yang menunjukkan jalan yang telah diambil anak-anak itu di tengah hutan.
Tim evakuasi pun menemukan beberapa barang mereka, tempat berlindung sementara dan buah yang mereka makan.
Sekitar 200 tentara dan penduduk lokal yang mengetahui medan dikerahkan menyisir kawasan hutan lebat seluas sekitar 320 kilometer persegi itu.
Tim pun sempat merasa aneh karena anak-anak itu tidak berhenti meskipun angkatan udara telah menabur 10.000 selebaran ke hutan yang meminta mereka berdiam diri.
Lihat Juga:
- Caleg DPRD NTB Terpilih dari Partai Golkar Mancawari Meninggal Dunia
- Data Panel Bapanas, Daging Sapi NTB Lebih Mahal daripada Bali dan NTT
- 611 Guru Dinyatakan Lulus Seleksi Tahap 2 Guru Penggerak Angkatan 11
- Pemprov NTB Imbau Petani Perbanyak Tanam Padi Antisipasi Darurat Pangan
Tim pencarian juga telah menjatuhkan paket makanan dan air kemasan untuk mereka konsumsi.
Badai, vegetasi yang lebat, dan medan berawa menjadi kendala berat selama proses pencarian.
Meski berada di rumah para jaguar, puma, ular, dan predator lainnya, namun anggota keluarga menyebut anak tertua mengenal hutan dengan baik.
Militer Kolombia pun menemukan anak-anak itu pada Jumat, 9 Juni 2023 waktu setempat, di dekat perbatasan antara Provinsi Caqueta dan Provinsi Guaviare, yang terletak dekat lokasi jatuhnya pesawat.