Mataram (NTBSatu) – Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum 2024 ke-10, yang terselenggara di Bali pada 18 sampai dengan 25 April 2024.
Event internasional tersebut membicarakan mengenai empat pokok bahasan, yaitu konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.
Melihat salah satu isu yang akan dibahas, terkait peningkatan akses sanitasi, nyatanya hal tersebut masih menjadi Pekerjaan Rumah alias PR yang belum tuntas terselesaikan di Indonesia.
Pasalnya, hingga kini belum 100 persen masyarakat Indonesia yang dapat menikmati sanitasi yang memadai.
Akses sanitasi layak menggambarkan fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan, antara lain kloset menggunakan leher angsa, tempat pembuangan akhir tinja menggunakan tangki septik atau sistem pengolahan air limbah (SPAL) atau Sistem Terpusat.
Dengan sanitasi yang baik kesehatan dapat terjaga sekaligus mencegah penyebaran penyakit di masyarakat.
Kurangnya fasilitas sanitasi yang memadai dapat mengakibatkan penularan penyakit-penyakit terkait air dan sanitasi, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan individu maupun populasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, persentase rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses terhadap sanitasi layak sebesar 82,36 persen pada 2023.
Berita Terkini:
- Pengendalian Inflasi NTB Telan Anggaran Rp295,33 Miliar
- Pembalap ARRC 2024 Sempatkan Nikmati Mandalika Sebelum Balapan
- Didampingi Staf Ahli Wapres, Aji Rum Kawal Penuntasan Lahan Pembangunan IAIN Bima
- Inspektorat Audit Investigasi Keuangan Rp32 Miliar PT GNE
- Aktivis Mahasiswa Lombok Timur Desak Dirut RSUD Soedjono Dipecat
“Jumlahnya naik 1,44 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 80,92 persen,” tulis laporan publikasi yang bertajuk Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan.
Adapun, tiga provinsi dengan presentase akses sanitasi layak tertinggi dilingkup rumah tangga, antara lain Yogyakarta, Bali dan Sulawesi Selatan.
Yogyakarta menjadi provinsi dengan persentase rumah tangga yang memiliki akses sanitasi layak tertinggi. Angkanya mencapai 96,42 persen pada tahun lalu. Kemudian, Bali dengan persentase rumah tangga yang memiliki akses sanitasi layak sebesar 95,7 persen. Dan 93,69 persen rumah tangga di Sulawesi Selatan yang punya akses sanitasi layak.
Kendati demikian, akses sanitasi yang layak masih menjadi catatan bagi Provinsi Papua. Di mana daerah tersebut memiliki persentase rumah tangga terendah yang kurang dari 50 persen, yakni sebesar 43 persen.
Berikut persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak pada 2023:
Aceh: 78,85
Sumatera Utara: 84,18
Sumatera Barat: 70,97
Riau: 84,58
Jambi: 83,04
Sumatera Selatan: 80,54
Bengkulu: 80,28
Lampung: 84,58
Kep. Bangka Belitung: 93,21
Kep. Riau: 91,1
DKI Jakarta: 93,5
Jawa Barat: 74,88
Jawa Tengah: 85,2
DI Yogyakarta: 96,42
Jawa Timur: 83,72
Banten: 86,41
Bali: 95,7
Nusa Tenggara Barat: 85,11
Nusa Tenggara Timur: 75,67
Kalimantan Barat: 79,89
Kalimantan Tengah: 76,31
Kalimantan Selatan: 82,89
Kalimantan Timur: 91,21
Kalimantan Utara: 84,22
Sulawesi Utara: 85,91
Sulawesi Tengah: 75,8
Sulawesi Selatan: 93,69
Sulawesi Tenggara: 88,99
Gorontalo: 81,72
Sulawesi Barat: 80,73
Maluku: 78,17
Maluku Utara: 80,64
Papua Barat: 76,3
Papua: 43. (STA)
