Adapun beberapa wilayah NTB juga saat ini sudah mengalami kekeringan, bahkan sampai level “Awas”.
“Itu beberapa wilayah di Lombok Utara, lalu di sekitar Sambelia itu sudah 60 hari terakhir tidak hujan dan keluar peringatan dini kekeringan meteorologisnya,” imbuh Suci.
Kondisi anomali ini tentu akan berdampak buruk bagi banyak sektor, salah satunya pertanian. Hujan yang terlalu lebat berpotensi merendam ladang hingga tanaman menjadi rusak.
Misalnya, pada awal Juli 2023, 4.245,23 hektare lahan tanaman tembakau di Lombok Timur mengalami kerusakan akibat curah hujan tinggi yang merendam tanaman hingga layu.
Baca Juga :