Lombok Timur

Bagaimana Asal-usul Proyek SPAM Pantai Selatan yang sedang Banyak Diprotes?

Imbas penolakan itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur, melalui Daeng Paelori, menuduh sosisialisasi yang dilakukan Pemda kepada masyarakat sekitar masih lemah.

Meski begitu, di bawah pimpinan Bupati Lombok Timur kala itu, Sukiman Azmy, pembangunan SPAM tetap dilanjutkan sesuai rencana.

Penolakan masyarakat kembali terjadi pada bulan Juni 2023. Seiring berjalannya waktu, protes dari masyarakat pun kian keras.

Pada 4 Desember 2023, masyarakat dari berbagai kecamatan membubarkan sosisialisasi yang dilakukan Dinas PUPR Lombok Timur di Kantor Desa Lendang Nangka Utara terkait proyek SPAM yang akan menggunakan sumber air sungai Tibu Krodet.

Penolakan dari masyarakat yang berasal dari Kecamatan Sikur, Sakra, Sakra Timur, Sukamulia, dan Masbagik itu pun dibenarkan oleh Plt. Sekretaris Desa Lendang Nangka Utara, Harun Badrun.

Baca Juga: 646 Guru di NTB Siap Ikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10

Mereka menolak, air Sungai Tibu Krodet dijadikan sumber SPAM karena takut kekurangan air untuk kebutuhan sehari-hari ataupun kebutuhan pertanian.

Puncaknya pada 4 Januari 2024, puluhan pipa jumbo SPAM Pantai Selatan dibakar orang tak di kenal di Borok Lelet, Desa Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik.

Tiga warga sekitar pun langsung diamankan sebagai saksi. Polres Lombok Timur pun masih memburu pelaku utama pembakaran tersebut.

Imbasnya, proyek emas senilai Rp120 miliar untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat wilayah selatan Lombok Timur itu pun molor. Padahal air hasil filterisasi itu ditargetkan dapat dimanfaatkan pada awal 2024. (MKR)

Baca Juga: Siswa dan Sekolah Bisa Lakukan Uji Coba Pendaftaran Akun SNPMB 2024 Mulai Hari Ini

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button