Lombok Timur (NTBSatu) – Potensi hujan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) diprakirakan berkurang pada dasarian I (1-10) Mei 2024.
Peluang curah hujan dengan intensitas >20mm/dasarian dengan probabilitas >50% hanya berpeluang terjadi di Kabupaten Lombok Barat bagian Utara, Kota Mataram, dan sebagian kecil Kabupaten Lombok Tengah bagian Utara.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat, Ni Made Adi, mengatakan saat ini wilayah NTB berada pada periode peralihan musim hujan menuju musim kemarau.
Berita Terkini:
- Dampak Ekonomi UMKM World Water Forum di Bali Ditaksir Rp1,5 Triliun
- Penyaluran Pinjol di NTB Per Maret 2024 Capai Rp166,44 Miliar
- Dua Tersangka Korupsi PNPM-MP Kecamatan Suela Ditahan Kejaksaan Lombok Timur
- NTB Terima 10.250 Ton Beras Impor, Pedagang Klaim Konsumen Lebih Suka Beras Lokal
- Kejari Lombok Timur Terima Berkas SPDP 7 Tersangka Perusakan Bale Adat di Keruak
Saat ini, indeks ENSO (+0.93) terpantau berada pada kondisi El Nino Lemah yang sudah berlangsung selama 34 dasarian. Prediksi indeks ENSO secara gradual akan beralih menjadi Netral mulai pada Mei-Juli 2024.
Sebelumnya, curah hujan pada dasarian III April 2024 secara umum dalam kategori Rendah (0-50 mm/dasarian). Sifat hujan pada dasarian III April 2024 di wilayah NTB umumnya didominasi kategori Atas Normal (AN).
Curah hujan tertinggi di pos hujan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat sebesar 211 mm/dasarian.
Lalu monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut-turut (HTH) Provinsi NTB secara umum berada pada katagori Sangat Pendek (1-5 hari). HTH terpanjang tercatat di pos hujan Moyohilir, Kabupaten Sumbawa selama 13 hari. (MKR)