Kabupaten Bima

Pengamat: Memutus Dominasi Keluarga Istana Memimpin Kabupaten Bima Perlu Modal Banyak

Kota Bima (NTBSatu) – Sejak tahun 2005 hingga kini, kepemimpinan Pemerintahan Kabupaten Bima, masih diisi oleh dinasti Istana Kesultanan Bima.

Di jajaran eksekutif, dipimpin oleh Istri Almarhum H. Ferry Zulkarnain (Sultan Bima ke-XVI), Hj. Indah Dhamayanti Putri. Sedangkan di legislative, dipimpin oleh putra mahkota Kesultanan Bima, Muhammad Putera Ferryandi.

Pengamat politik sekaligus dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Prof. Kadri mengatakan, dominasi keluarga istana dalam memimpin Kabupaten Bima telah menjadi pemahaman umum.

Dalam sejarahnya, misalnya ada Almarhum H. Ferry Zulkarnain (Sultan Bima ke-XVI), yang menjabat dari tahun 2005 – 2015. Kemudian dilanjutkan oleh istrinya, Hj. Indah Dhamayanti Putri hingga sekarang.

IKLAN

Bahkan, diyakini sekarang, Ummi Dinda, sapaan Bupati Bima, akan mengusung anaknya sebagai Calon Bupati Bima, Muhammad Putera Ferryandi pada Pilkada Serentak 2024.

“Dominasi itu benar adanya, dalam hitungan kasarnya memang kuat. Tapi menurut saya bukan berarti bahwa tidak ada yang bisa mengalahkannya. Karena politik ini kan juga dinamis,” kata Prof. Kadri kepada NTBSatu, Senin, 6 Mei 2024.

Prof. Kadri menilai, kans Putra Ummi Dinda, M. Putera Ferryandi atau akrab disapa Dae Yandi, untuk memenangkan Pemilihan Bupati Bima 2024 terbilang cukup besar.

Sebab, kembali terpilihnya dia dalam Pileg 2024 kemarin menunjukkan, Ketua DPRD Kabupaten Bima itu memiliki elektabilitas yang tinggi dikalangan masyarakat.

Di tambah ibunya saat ini sedang menjabat sebagai Bupati Bima. Sehingga konsolidasi suara tidak hanya lewat partai, tapi banyak instrumen politik yang bisa digunakan, seperti gerakan-gerakan ASN misalnya.

“Gerakan ASN ini juga tidak bisa diremehkan, justru setahu saya kontribusi ASN ini juga besar dengan berbagai ‘pressure’ dan ini berlaku di mana-mana, tidak hanya di Bima saja,” jelasnya.

Menurutnya, gerakan seperti ini sudah menjadi tradisi dalam kontestasi yang melibatkan petahana atau incumbent atau siapa yang didukung incumbent.

Berita Terkini:

“Selalu menjadikan ASN itu berpartisipasi dan berpartisipasinya juga bukan hanya suara menurut saya, termasuk sumber daya ekonomi yang mereka miliki juga,” bebernya.

Di sisi lain, Dae Yandi juga merupakan anak dari pimpinan Partai Golkar Kabupaten Bima, merupakan Parpol pemenang Pemilu. Kemudian didukung lagi dengan posisinya sebagai keluarga Kesultanan Bima.

“Yang setahu saya masih ada lah masyarakat-masyarakat Bima terutama generasi tua yang masih mengidolakan atau memperhitungkan keberadaan keluarga raja sebagai pemimpin,” ungkapnya.

Dosen Prodi Komunikasi Penyiaran Islam UIN Mataram itu menjelaskan, meski dominasi dan kansnya Dae Yandi ini besar, bukan berarti tidak bisa dikalahkan.

Menurutnya, untuk memutus dominasi keluarga Kesultanan dalam memimpin Kabupaten Bima, bakal calon yang menjadi lawan Dae Yandi nanti harus memiliki modal banyak.

Sebab, pergerakan politik kekinian sekarang dan berangkat dari pengalaman Pileg kemarin. Pemilih di Bima banyak yang pragmatis.

Sehingga menyikapi pemilih yang pragmatis itu harus dihadapi dengan persiapan-persiapan yang pragmatis juga.

Selain itu, figur yang akan maju nanti, harus memiliki kriteria yang tidak dimiliki oleh Dae Yandi. Misalnya tokoh agama atau orang yang religius.

“Yandi ini bukan figur religius, sehingga kekosongan ini bisa juga penting menurut saya. Muda juga, Yandi ini termasuk figur muda, tapi belum menunjukkan gaya-gaya anak muda, cara dia berpenampilan juga tidak terlalu muda-muda banget. Ini juga bisa diimbangi oleh calon-calon lain,” imbuhnya.

Perihal siapa figur yang memiliki potensi melawan Dae Yandi pada Pilkada Serentak 2024 nanti, Guru Besar UIN Mataram itu belum bisa menilainya.

Pasalnya, hingga saat ini belum ada figur-figur yang secara gamblang dan berani menyatakan kesiapannya untuk maju.

“Tapi kalau hitungannya, saya hanya bisa bicara syarat dan kriteria lawan Yandi, menurut saya orangnya harus punya modal banyak,” tegasnya. (MYM)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button