Lombok Timur (NTBSatu) – Para pedagang di Pasar Malam Pancor, Kabupaten Lombok Timur kini mulai kurang tertarik melapak di sana.
Pasalnya, pasar malam yang terletak di Jalan Pejanggik dengan cara menutup sementara jalur transportasi itu kini mulai sepi pengunjung.
Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Lombok Timur, Ainun Samidah, mengatakan perlu adanya terobosan baru melihat kondisi tersebut.
Ia pun mendorong agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur segera mencarikan lokasi alternatif. Menurutnya, penutupan jalur untuk berjualan bukanlah inovasi yang efektif.
Ia bahkan menyarankan agar pasar malam dilakukan secara bergiliran di 21 kecamatan di Lombok Timur. Hal itu akan membuat perputaran ekonomi di Lombok Timur terjadi lebih luas.
Berita Terkini:
- Pengendalian Inflasi NTB Telan Anggaran Rp295,33 Miliar
- Pembalap ARRC 2024 Sempatkan Nikmati Mandalika Sebelum Balapan
- Didampingi Staf Ahli Wapres, Aji Rum Kawal Penuntasan Lahan Pembangunan IAIN Bima
- Inspektorat Audit Investigasi Keuangan Rp32 Miliar PT GNE
- Aktivis Mahasiswa Lombok Timur Desak Dirut RSUD Soedjono Dipecat
“Saya melihat perputaran ekonomi di wisata kuliner di Lombok Timur sendiri sangat tinggi, tapi sayangnya hanya ada di beberapa kecamatan saja,” kata Ainun, Jumat, 7 Juni 2024.
Lewat pasar malam bergilir, lanjut Ainun, ia mayakini setiap titik akan sangat ramai selayaknya Pasar Malam Pancor waktu awal-awal dibuka.
Sementara, salah seorang pengendara sepeda motor asal Kecamatan Sukamulia, Azwan, menyebut penutupan jalan untuk dijadikan pasar malam di wilayah tersebut cukup mengganggu aktivitas transportasi. Apalagi bagi orang-orang yang baru melintasi jalan tersebut.
“Kalau ditutup, kita jadi muter. Banyak juga yang saya lihat jadi melawan arus,” ucapnya, Sabtu, 8 Juni 2024. (MKR)