Lombok Timur (NTBSatu) – Para pedagang di Pasar Malam Pancor, Kabupaten Lombok Timur kini mulai kurang tertarik melapak di sana.
Pasalnya, pasar malam yang terletak di Jalan Pejanggik dengan cara menutup sementara jalur transportasi itu kini mulai sepi pengunjung.
Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Lombok Timur, Ainun Samidah, mengatakan perlu adanya terobosan baru melihat kondisi tersebut.
Ia pun mendorong agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur segera mencarikan lokasi alternatif. Menurutnya, penutupan jalur untuk berjualan bukanlah inovasi yang efektif.
Ia bahkan menyarankan agar pasar malam dilakukan secara bergiliran di 21 kecamatan di Lombok Timur. Hal itu akan membuat perputaran ekonomi di Lombok Timur terjadi lebih luas.
Berita Terkini:
- Polres Sumbawa Amankan 2 Kilogram Sabu, Tiga Terduga Pelaku Ditangkap
- Kontribusi NTB ke PDB Nasional Rp90,05 Triliun, Sektor Pariwisata dan Pertanian Harus Dioptimalkan
- Penyaluran KUR di NTB Capai Rp5,3 Triliun hingga November 2024
- Profil ANTV, Satu Grup dengan TVOne hingga PHK Massal di Akhir 2024
- Pertumbuhan Ekonomi NTB Triwulan III 2024 Kokoh, Sektor Tambang Masih Jadi Andalan
“Saya melihat perputaran ekonomi di wisata kuliner di Lombok Timur sendiri sangat tinggi, tapi sayangnya hanya ada di beberapa kecamatan saja,” kata Ainun, Jumat, 7 Juni 2024.
Lewat pasar malam bergilir, lanjut Ainun, ia mayakini setiap titik akan sangat ramai selayaknya Pasar Malam Pancor waktu awal-awal dibuka.
Sementara, salah seorang pengendara sepeda motor asal Kecamatan Sukamulia, Azwan, menyebut penutupan jalan untuk dijadikan pasar malam di wilayah tersebut cukup mengganggu aktivitas transportasi. Apalagi bagi orang-orang yang baru melintasi jalan tersebut.
“Kalau ditutup, kita jadi muter. Banyak juga yang saya lihat jadi melawan arus,” ucapnya, Sabtu, 8 Juni 2024. (MKR)