Pasar Malam Pancor Mulai Sepi, Ini Saran Masyarakat Lombok Timur

Lombok Timur (NTBSatu) – Para pedagang di Pasar Malam Pancor, Kabupaten Lombok Timur kini mulai kurang tertarik melapak di sana.
Pasalnya, pasar malam yang terletak di Jalan Pejanggik dengan cara menutup sementara jalur transportasi itu kini mulai sepi pengunjung.
Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Lombok Timur, Ainun Samidah, mengatakan perlu adanya terobosan baru melihat kondisi tersebut.
Ia pun mendorong agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur segera mencarikan lokasi alternatif. Menurutnya, penutupan jalur untuk berjualan bukanlah inovasi yang efektif.
Ia bahkan menyarankan agar pasar malam dilakukan secara bergiliran di 21 kecamatan di Lombok Timur. Hal itu akan membuat perputaran ekonomi di Lombok Timur terjadi lebih luas.
Berita Terkini:
- Wagub Umi Dinda Sebut Program Baznas NTB Sejalan dengan Prioritas Pemprov
- 𝗠𝗲𝗻𝗸𝗼 𝗣𝗠𝗞: 𝗡𝗧𝗕 Harus Jadi 𝗖𝗼𝗻𝘁𝗼𝗵 𝗞𝗲𝗯𝗮𝗻𝗴𝗸𝗶𝘁𝗮𝗻 𝗨𝗠𝗞𝗠 𝗡𝗮𝘀𝗶𝗼𝗻𝗮𝗹
- KAMMI NTB Desak Pembentukan Tim Investigasi Independen, Mengungkap Dalang Kerusuhan Agustus
- Hampir Ditutup, Hotel The Chandi Lobar Akhirnya Bayar Tunggakan Pajak Hampir Setengah Miliar
- Bantah Mandek, Polisi Naikkan Kasus Kematian Mahasiswi Unram di Pantai Nipah ke Penyidikan
“Saya melihat perputaran ekonomi di wisata kuliner di Lombok Timur sendiri sangat tinggi, tapi sayangnya hanya ada di beberapa kecamatan saja,” kata Ainun, Jumat, 7 Juni 2024.
Lewat pasar malam bergilir, lanjut Ainun, ia mayakini setiap titik akan sangat ramai selayaknya Pasar Malam Pancor waktu awal-awal dibuka.
Sementara, salah seorang pengendara sepeda motor asal Kecamatan Sukamulia, Azwan, menyebut penutupan jalan untuk dijadikan pasar malam di wilayah tersebut cukup mengganggu aktivitas transportasi. Apalagi bagi orang-orang yang baru melintasi jalan tersebut.
“Kalau ditutup, kita jadi muter. Banyak juga yang saya lihat jadi melawan arus,” ucapnya, Sabtu, 8 Juni 2024. (MKR)