“Contohnya SD 31 Mataram ini lokasinya kekurangan masyarakat. Jadi yang melahirkan anak usia sekolah itu tidak ada, ditambah lokasi sekolah tersebut yang berada di lokasi perkantoran,” jelas Yusuf.
Sebagai upaya mengatasi kekurangan murid, Yusuf mengatakan, akan melakukan evaluasi serta analisis terlebih dulu. Apakah sekolah yang tidak kebagian siswa itu akan di regrouping (digabung) dengan sekolah lain atau ada kemungkinan sekolah tersebut di tutup.
Baca Juga:
- Dugaan Korupsi Proyek DAK Fisik 2021 SMAN 1 Seteluk dan SMAN 2 Taliwang Naik Penyidikan, Dinas Dikbud NTB Beri Klarifikasi
- Beda dengan Anies Baswedan, Begini Program Wajib Baca yang Diluncurkan Nadiem
- Pengamat: Ada Dua Figur Potensial Jadi Pengganti Pasangan Bang Zul Jika Pisah dengan Rohmi
- Iran Berkabung, Jokowi Ucapkan Belasungkawa Atas Wafatnya Presiden Raisi
“Kalau berpotensi digabung kita lihat dengan sekolah mana yang dekat di sana nanti,” katanya.
Berdasarkan hasil pengamatan Dinas Pendidikan Kota Mataram, beberapa sekolah yang berpotensi dilakukan regrouping adalah SD Negeri 19 Mataram dengan SD Negeri 15 Mataram. kedua, SD Negeri 11 Ampenan dengan SD Negeri 14 Ampenan dan beberapa sekolah lainnya yang belum bisa ia sebutkan.
“Dengan begitu, kita juga bisa efisiensi tenaga guru. Jika sekolah itu digabung maka guru yang negerinya kita pindah ke sekolah yang membutuhkan guru. Itu juga yang menjadi pertimbangan. Jadi kita tidak perlu mengangkat guru lagi,” tutupnya. (MYM)