Tolak Kades, Warga Nyiur Tebel Lombok Timur Segel Kantor Desa hingga Camat Turun Tangan

Lombok Timur (NTBSatu) – Kantor Desa Nyiur Tebel, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur, secara tiba-tiba disegel serta dicorat-coret pada Senin dini hari, 20 Mei 2024.
Penyegelan itu diduga dilakukan oleh sejumlah masyarakat yang menolak mantan Kepala Desa (Kades) Nyiur Tebel mengemban perpanjangan jabatan hingga dua tahun ke depan.
Diketahui sebelumnya, kades tersebut sempat menjalani hukuman penjara karena terlibat kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) pada 2023 lalu.
“Kalau waktu penyegelan saya tidak tahu dan siapa yang melakukan. Masyarakat mengaku sudah muak dengan Pak kades. Masyarakat tidak ingin dipimpin oleh mantan narapidana,” ungkap Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Nyiur Tebel, Wildan Nasir, Selasa, 21 Mei 2024.
Ia mengungkapkan, kades tersebut sudah dua hari masuk kerja dan tidak ada yang tahu sejak kapan dibebaskan. Masyarakat pun mempertanyakan kasus hukum yang tengah dijalani. Mengingat kades tersebut sebelumnya divonis satu tahun penjara dan baru menjalani hukumannya beberapa bulan saja.
Berita Terkini:
- Moneter Longgar dan Dana Segar: Momentum Daerah Perkuat UMKM dan Padat Karya
- Butuh Triliunan Rupiah Rehabilitasi 182 Hektare Lahan Kritis di NTB
- Festival Literasi Ceria, Mahasiswa KKN STKIP Taman Siswa Bima dan Anak-anak Matakando Rayakan Belajar dengan Gembira
- Warga NTB Dapat Diskon 50 Persen Beli Tiket MotoGP Mandalika 2025
- Pemprov Bentuk NTB Capital, Dewan: Sehatkan Dulu BUMD Sakit
Sejak divonis, lanjut Wildan, warga kerap melakukan demonstrasi meminta kades tersebut mundur. Kemudian puncaknya pada penyegelan kantor desa.
“Sekarang saja, sampai siang kadesnya tidak mau muncul menemui masyarakat. Masyarakat tidak mau buka kantor desa sebelum kadesnya datang,” ucapnya.
Mendengar hal tersebut, Camat Sukamulia, Lalu Rahman Amry, menyebut segera melakukan mediasi dengan seluruh pihak.
“Pelayanan pada masyarakat sudah berjalan, tetapi tetap kades tidak diizinkan masuk kantor oleh masyarakat. Besok kita lakukan mediasi,” ucap Rahman, Selasa, 21 Mei 2024. (MKR)