Politik

PKS-PDIP Bisa Sejalan di Pilgub Jakarta, Peluang Zulkieflimansyah Rebut Ibukota Makin Besar

“Ya bisa saja, namanya juga partai kita inikan hanya ikut, nanti di last minute tiba-tiba ada keputusan, kayak dulu waktu saya maju di Banten itu kan keputusannya terakhir ke saya. Saya tidak pernah punya mimpi untuk jadi calon Gubernur di Banten, karena itu perintah DPP ya kita terima, jadi saya sudah punya pengalamanlah kalau diputusin di menit-menit akhir,” terangnya.

“Makanya saya bilang kalau di DKI itu pasti keputusannya itu last minute, tapi saya yakin Pilgub di DKI ini tidak akan seheboh sebelumnya, karena serentak dengan 38 Provinsi dan juga dengan ratusan Kabupaten Kota,” sambungnya.

Disinggung pula soal, nama-nama besar yang kemungkinan akan menjadi lawannya di Pilgub DKI Jakarta seperti Ridwan Kamil dan Erick Thohir, menurutnya, nama besar atau popularitas itu penting dalam politik, tetapi yang lebih penting lagi itu persoalan mesin partai dan basis suara.

Baca Juga : Wawancara Khusus Bang Zul: Peluang dan Ganjalan Tampil di Pilgub DKI

“Tapi segmen mesin partai itu penting, kalau misalnya tidak punya basis yang relatif kuat dengan mesin partai politik yang tidak berjalan bagus, maka nama besar itu bisa tenggelam,” ucapnya.

Dalam politik DKI Jakarta, kekuatan basis dan mesin partai masih berkutat di tiga partai yakni PDIP, PKS, dan Gerindra. Jika dua dari ketiga partai itu berkoalisi, nama besar itu tidak akan lagi terlalu berpengaruh.

“Bayangkan saja PKS bisa koalisi dengan PDIP ataupun Gerindra di DKI Jakarta, pernah terjadi juga di Kota Mataram kan, artinya tidak ada yang mustahil, apalagi hampir semua teman-teman di DPP PDIP maupun di Gerindra berkawan baik dengan kami,” tandasnya. (ADH)

Baca Juga : Bukti Dugaan Korupsi Sumur Bor Lombok Timur sudah Lengkap, Kasus Naik ke Penyidikan

Laman sebelumnya 1 2 3

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button