BREAKING NEWS

Diduga Korban Penganiayaan, Santriwati Ponpes Al Aziziyah Lombok Barat Kritis

Mataram (NTBSatu) – Seorang santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Al Aziziyah, Gunungsari, Lombok Barat inisial NI diduga menjadi korban penganiayaan temannya.

Informasi diperoleh NTBSatu, Minggu, 23 Juni 2024, korban saat ini tengah dirawat dalam kondisi kritis di ruang ICU RSUD dr. R. Soedjono Selong, Lombok Timur. Ia mengalami luka berat hingga tak sadarkan diri.

NI dibawa ke rumah sakit saat dijemput orang tuanya yang berasal dari NTT. Dalam perjalanan pulang, kondisinya kritis sehingga membutuhkan pertolongan intensif.

Kabarnya, korban mendapat luka berat setelah dipukul tiga orang santri yang merupakan temannya. Seorang memukul dengan kayu pada bagian pundak sebelah kanan dan dua orang lainnya memukul dengan sajadah ke bagian mata korban.

Bekas pukulan itu masih terlihat pada tubuh korban, yang menyebabkan mata kirinya bengkak, mata kanan memar, dan pada bagian kepala kanan benjol.

Polisi Lakukan Penyelidikan

Dugaan penganiayaan yang terjadi di Ponpes Al Aziziyah, Gunungsari ini tengah didalami pihak Polresta Mataram.

“Saat ini sedang kita tindak lanjuti dengan pemeriksaan berdasarkan laporan pengaduan tertulis dari orang tua korban,” kata Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol I Made Yogi Purusua Utama kepada NTBSatu.

Berita Terkini:

Belum dijelaskan terkait rencana visum dan pemanggilan saksi saksi. Sebab pihaknya masih mendalami informasi permulaan dari orang tua korban.

LPA Mataram Lakukan Asesmen

Selain Polresta Mataram, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram ikut turun menangani dugaan kasus penganiayaan seorang santriwati di Lombok Barat tersebut.

Hari ini, pihak LPA Mataram telah mengunjungi korban dan keluarganya di ruang ICU RSUD dr. R. Soedjono Selong, Lombok Timur. Kunjungan itu sekaligus untuk melakukan asesmen kasus.

Aktivis LPA, Yan Mangandar membenarkan, hasil penelusuran awal, kasus dugaan kekerasan anak umur 13 tahun asal Ende, NTT di salah satu Ponpes di Lombok Barat.

Korban kritis 10 hari dan saat ini masih dirawat intensif di ruang ICU Rumah Sakit Selong, Lombok Timur.

“Ayah korban ingin kasus yang menimpa anak tunggalnya ini di proses hukum dan anaknya mendapatkan keadilan,” ungkap Yan Mangandar dalam keterangan tertulisnya.

Ponpes Belum Dapat Kabar

Sementara itu, pihak Ponpes Al Aziziyah yang dikonfirmasi NTBSatu, belum mengetahui adanya tindakan penganiayaan dengan korban salah seorang santriwati di sana.

“Belum dapat kabar kita ada penganiayaan dengan korban salah seorang santriwati. Nanti saya coba cek dulu apa yang terjadi dan bagaimana masalahnya, supaya tidak salah-salah,” tutur salah satu pengasuh Ponpes Al Aziziyah, TGH. Fauzan Musthofa. (JEF)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button