Daerah NTBHukrimKota MataramPendidikan

Netizen Desak Polisi Ungkap Dugaan Penganiayaan Santriwati Al Aziziyah

Mataram (NTBSatu) – Kasus dugaan penganiayaan santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Al Aziziyah yang bernama Nurul Izzati, hingga kini belum menemukan titik terang. Sejumlah netizen pun meminta polisi agar mengungkapnya segera.

Dorongan terlihat di media sosial Instagram, melalui postingan fitur template Instagram Story, belum lama ini. Berawal dari sebuah akun @otw.lombok, yang mengunggah postingan tersebut.

Postingannya berisi foto korban dan ucapan belasungkawa, karena Izzati telah berpulang pada Sabtu pagi, 29 Juni 2024. Sebanyak 11.400 akun telah membagikan postingan itu melalui Instagram pribadi masing-masing.

“Turut berduka cita atas meninggalnya Nurul Izzati, santriwati asal NTT di Ponpes Al Aziziyah, Gunungsari, Lombok Barat. Diduga korban penganiayaan,” tulisan isi postingan yang diunggah, dikutip NTBSatu Selasa, 2 Juli 2024.

Postingan tersebut mengisahkan perjalanan korban yang datang jauh-jauh ke NTB, hanya untuk belajar. Namun, ia terlebih dahulu dipanggil oleh sang Maha Pencipta, sebelum menuntaskan pendidikannya.

“Data dari jauh untuk belajar. Belum sempat menuntaskan rasa haus atas ilmu agama, kamu berpeluang,” lanjutan isi postingan tersebut.

Melalui postingan itu, netizen berharap dengan adanya autopsi kepada korban, bisa memberikan titik terang atas kejadian ini.

“Semoga hasil autopsimu bisa memberi titik terang, juga menenangkan orang tua, teman, dan semua orang yang menyayangimu,” kalimat terakhir isi postingan.

Desakan Dugaan Penganiayaan Santriwati Ponpes Al Aziziyah Terungkap

Penganiayaan Santriwati
Ilustrasi penganiayaan santriwati. Foto: SHUTTERSTOCK/Pixel-Shot

Salah satu netizen yang ikut membagikan postingan belasungkawa, Alda mengatakan, sangat mendukung kasus ini segera terungkap. Sebab, prihatin kepada keluarga korban.

“Polisi harus segera mengungkapnya. Jangan dibiarkan terlalu lama, karena kasihan orang tua dan keluarganya yang ditinggalkan,” jelasnya kepada NTBSatu, hari ini.

Terlebih lagi, pihak Ponpes sudah membantah tidak ada penganiayaan yang terjadi. Malah, mengatakan korban memiliki riwayat penyakit, sehingga menderita sakit seperti itu.

“Tetapi aneh juga, katanya ada benjolan di hidungnya yang menyebabkan korban sakit. Namun, dari pihak rumah sakit mengatakan ada bekas benturan benda tumpul di bagian kepala,” jelas Alda.

“Pertanyaannya, kok bisa benjolan di hidung memunculkan bekas benturan benda tumpul di bagian kepala? Maka dari itu, saya meminta kepolisian untuk segera mengungkapnya,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button