BERITA LOKALBREAKING NEWSDaerah NTBHukrimKota Mataram

BREAKING NEWS – Oknum Dosen Unram yang Lecehkan Mahasiswa Diberhentikan Jadi Tenaga Pengajar

Mataram (NTBSatu) – Oknum dosen Fakultas Pertanian Universitas Mataram alias Unram inisial WA yang melecehkan mahasiswa, dihentikan sebagai tenaga pendidik.

Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual atau Satgas PPKS Unram, Joko Jumadi mengatakan, pemberhentian itu setelah pihaknya melakukan serangkaian pemeriksaan. Baik korban dari kalangan mahasiswa, dosen, dan alumni.

Hasilnya, AW terbukti melakukan pelecehan seksual sesuai laporan tersebut. “Sudah kami berhentikan sebagai pendidik,” katanya kepada wartawan di Ruang Satgas PPKS Unram, Jumat, 21 Juni 2024.

Pemberhentian itu berdasarkan Pasal 14 Permendikbudristek No 30 tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.

Joko menyebut, pihaknya menerima laporan pelecahan seksual pada 30 Mei 2024 malam via WhatsApp. Sehari selanjutnya, Satgas PPKS Unram langsung bergerak melakukan serangkaian pemeriksaan.

Satgas PPKS Unram juga melakukan rehabilitasi psikologis terhadap korban. Salah satunya, melibatkan psikolog dan psikiater di lingkungan Universitas Mataram.

“Melakukan pemeriksaan terhadap dosen yang bersangkutan termasuk pemeriksaan psikologi. Kami juga pemeriksaan lapangan di lokasi kejadian,” jelas Ketua LPA Mataram ini.

Setelah itu Satgas PPKS berkoordinasi dengan Pimpinan Unram. Hasilnya, oknum dosen cabul itu diberhentikan sementara dan mahasiswa yang menjadi bimbingannya dialihkan.

Lebih jauh Joko menyebut, Satgas PPKS juga meminta agar pimpinan Fakultas Pertanian menata ruang dosen lebih terbuka. Kemudian memasang Cctv di semua ruang dosen dan ruang kuliah di lingkungan kampus.

Sebagai informasi, oknum dosen Unram itu melakukan pelecehan terhadap mahasiswa saat situasi sepi. Modusnya, AW yang juga dosen pembimbing skripsi korban, menerima layanan konsultasi di ruangannya.

Dia melakukan hal yang tidak senonoh, seperti menyentuh beberapa anggota tubuh korban. AW melakukan tindakan bejat tersebut secara berulang-ulang.

Korban AW tidak sedikit. Nyaris setiap tahun selalu ada mahasiswa yang menjadi korban tindakan tak terpuji pelaku, dan sebagian besar di antara mereka adalah mahasiswa semester akhir.

Namun, para korban tidak berani bersuara. Mereka khawatir perjalanan kuliahnya terhambat. Belakangan, beberapa korban akhirnya berani bercerita dan mengadu ke pihak BEM sekitar akhir Mei atau awal Juni 2024 lalu.

Pihak BEM Fakultas Pertanian selanjutnya melaporkan tindak oknum dosen tersebut ke Satgas PPKS Unram.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button