BERITA LOKALDaerah NTBHukrimKota BimaPemerintahan

Aji Rum: Jangankan Rumah Tangga, Daerah pun Hancur karena Narkoba

Kota Bima (NTBSatu) – Puncak peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) tahun 2024, Penjabat (Pj) Wali Kota Bima, H. Mohammad Rum tegaskan pemberantasan narkoba harus dilakukan semua pihak.

“Tidak cukup hanya pemerintah, BNNK, TNI maupun Polri saja, melainkan masyarakat pun wajib terlibat aktif dalam pemberantasan narkoba,” kata Aji Rum, sapaan Pj Wali Kota Bima saat ditemui usai menghadiri peringatan HANI tahun 2024, di Gedung Seni dan Budaya, Kota Bima, Rabu, 26 Juni 2024.

Menurut Aji Rum, narkoba menjadi momok menakutkan dalam keberlangsungan kehidupan sehari-hari. Narkoba menjadi awal timbulnya kejahatan lainnya.

“Sampaikan, rumah tangga akan hancur, kelurahan akan hancur, daerah akan hancur, bahkan negara akan hancur karena narkoba,” tegasnya.

Ia berterus terang, narkoba sangat berbahaya bagi generasi muda. Tidak akan terwujud Indonesia Emas 2045 jika generasi muda tergerus narkoba.

Karenanya, ia ingin memastikan bagaimana narkoba tidak ada di Kota Bima. Pada dasarnya, perlu peran serta semua pihak, yang paling penting laporkan.

“Kalau masyarakat tahu jika di lingkungannya ada narkoba tapi tidak melaporkan, ini masalah juga, sama saja ikut serta,” ujarnya.

Dalam hal ini, sebagai bentuk apresiasi Pemkot Bima terhadap kelurahan yang bebas narkoba akan menyediakan hadiah umroh untuk 10 orang terpilih dari kelurahan yang bebas narkoba tersebut.

“Kami memberikan reward untuk 10 orang untuk pergi umroh gratis, tapi di akhir tahun, kita nanti akan evaluasi dulu mana kelurahan bebas narkoba,” ungkapnya.

Aji Rum menyampaikan, dalam membangun kesadaran jutaan umat manusia agar lebih “melek” pada urusan pencegahan narkotika harus ditempuh dengan kreativitas berkekuatan penuh.

Karenanya, hadiah umroh tersebut sebagai bentuk kreativitas Pemkot Bima dalam memberikan apreasiasi kepada kelurahan atas partisipasinya memberantas narkoba.

“Hadiahnya nanti bisa kami berikan pada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)-nya, Karangtaruna, tokoh agamanya, tokoh perempuannya, intinya bukan untuk kelurahan tapi untuk 10 orang terpilih,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button