Wawancara Khusus Bang Zul: Peluang dan Ganjalan Tampil di Pilgub DKI

Mataram (NTBSatu) - Mencermati konstelasi politik di DKI Jakarta, nampaknya akan semakin dinamis. Nama-nama figur kian menyeruak ke permukaan. Selain nama yang telah dikenal publik sebelumnya, juga muncul nama-nama baru yang akan menjajal pertarungan politik Ibukota untuk merebut kursi DKI Satu. Salah satu nama baru itu yakni Gubernur NTB periode 2018-2023 Dr. Zulkieflimansyah. Tak disangka, kemunculan politisi PKS dalam belantika politik Jakarta, cukup mengejutkan. Baca Juga : Bukti Dugaan Korupsi Sumur Bor Lombok Timur sudah Lengkap, Kasus Naik ke Penyidikan Sebab, namanya masih akan digadang-gadang untuk melanjutkan dua periode bersama dengan Sitti Rohmi Djalilah di NTB. Menarik dicermati sebelumnya, pertemuan Eks Gubernur NTB itu dengan Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin. Publik menilai, pertemuan itu sebagai langkah permulaan Dr. Zulkieflimansyah untuk ancang-ancang menuju ke Pilgub DKI Jakarta. Ditanya soal pertemuannya dengan Komandan PKS di Jakarta itu, Doktor yang juga pengajar di Universitas Indonesia itu mengatakan, alasan utama dirinya didorong maju dalam Pilgub DKI, karena kekuatan PKS di Ibukota. Baca Juga : Pertama di NTB, Funtopia Hadir di Lombok Epicentrum Mall Atas situasi itu, sangat disayangkan jika yang dipasang bukan kader sendiri. "Akhirnya teman-teman PKS di Jakarta mengatakan disinikan jadi basis yang terkuat, kita menang di daerah penting, tetapi tidak ada kader yang dimunculkan jadi calon Gubernur, masa orang luar terus," jelasnya kepada NTBSatu,. ditemui di kediamannya, Minggu, 12 November 2023. Sementara di internal PKS tidak ada masalah. Ia dikatakan memenuhi semua kriteria-kriteria yang diinginkan untuk dicalonkan. Walaupun ada nama lain, seperti Ahmad Heryawan eks Gubernur Jawa Barat dan Irwan Prayitno Eks Gubernur Sumatera Barat. Baca Juga : Bukti Dugaan Korupsi Sumur Bor Lombok Timur sudah Lengkap, Kasus Naik ke Penyidikan Akan tetapi menurut Pendiri Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) itu, dua nama tersebut telah dua periode menjabat Gubernur, sehingga urung didorong maju di Pilgub DKI. Sehingga, pilihannya jatuh kepada Bang Zul. "Karena di daerah ibukota ini kan kompleks, heterogen, multiculture, dianggap butuh orang yang punya pengalaman, kemudian bisa berinteraksi dengan keragaman, bisa diterima banyak pihak, dan tidak keluh saat berkomunikasi dengan berbagai macam orang," jelasnya sembari memaparkan alasan PKS memilihnya. "Itukan di PKS itu tidak banyak pilihan, yang lama di Jakarta itu pak Ahmad Heryawan tetapi dia sudah dua periode di Gubernur Jawa Barat, kemudian pak Irwan Prayitno sudah dua kali juga jadi Gubernur di Sumatera barat," sambungnya. Baca Juga : Pertama di NTB, Funtopia Hadir di Lombok Epicentrum Mall Ia pun membeberkan dirinya yang tidak asing dengan suasana politik Jakarta, sehingga tidak kaget ketika nanti dicalonkan di Pilgub DKI. Bang Zul sapaan akrabnya mengatakan, dirinya sudah mengerti betul kehidupan di Ibukota, terlebih dengan orang-orangnya. "Toh saya di Jakarta itu bukan berarti baru, saya udah lama disana, justru di Lombok saya baru. Saya dulu tinggal disana, ngajar di sana juga, kerja pun disana, jadi ngerti betul suasananya," ucapnya sembari tertawa. "Banyak kawan saya yang di DPR teman semasa kuliah dulu, jadi tidak asing, bukan orang desa ujug-ujug dicalonkan, nggak lah," tambahnya. Kemudian, apapun perintah dari partai nantinya, ia menegaskan akan tetap patuh pada keputusannya. Baca Juga : Bukti Dugaan Korupsi Sumur Bor Lombok Timur sudah Lengkap, Kasus Naik ke Penyidikan Tetapi, ia mengungkapkan, keinginannya untuk melanjutkan pembangunan di NTB masih sangat besar. Lebih lanjut, Doktor lulusan Inggris itu menjelaskan, sebenarnya kurang elok untuk maju di tempat lain. Ia mengkhawatirkan ada tuduhan kepada dirinya yang penuh ambisi politik. Padahal menurutnya, ia masih ingin melanjutkan apa yang telah dibangunnya lima tahun selama di NTB bersama Sitti Rohmi Djalilah. "Karena nanti orang memandang, ini orang ambisius banget, belum selesai di satu tempat, sudah punya keinginan untuk maju di tempat lain, ini kan pasti dianggap ingin jadi Cawapres nih, karena dianggap Jakarta itu spot yang seksi lah, jadi siapapun yang jadi jadi Gubernur di Jakarta itu setiap ada pemilihan Presiden pastilah dia seksilah untuk ikut berkontestasi," paparnya. Baca Juga : Pertama di NTB, Funtopia Hadir di Lombok Epicentrum Mall "Tetapi menurut saya, banyak hal menarik di NTB ini, di hati saya itu sebagai orang yang pernah menjadi Gubernur di sini itu, banyak hal yang sudah kita mulai," tambahnya. Kekecewaan masyarakat NTB tak bisa dihindari jika Bang Zul nekad tampil di Pilgub DKI. Baca Juga : Bukti Dugaan Korupsi Sumur Bor Lombok Timur sudah Lengkap, Kasus Naik ke Penyidikan Demi meyakinkan masyarakat, sejauh ini hatinya masih di NTB. "Dan saya sudah katakan kepada mereka, hati saya masih di NTB, prioritas utama masih di NTB, kalau nanti partai punya hitungan-hitungan lain seperti maju di Pilgub DKI, yaa nantilah kita lihat setelah pemilihan Presiden," katanya. "Tetapi kalau masyarakat NTB masih menginginkan yaa nanti kita istikharah yaa sama bu Rohmi untuk melanjutkan apa yang kita ingin kan disini juga," tandasnya. (ADH) Baca Juga : Pertama di NTB, Funtopia Hadir di Lombok Epicentrum Mall