Mataram (NTBSatu) -Kebijakan efisiensi anggaran dari Pemerintah Pusat mengharuskan sejumlah program di daerah batal.
Di NTB misalnya, Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, beberapa program yang ia canangkan sebelumnya bakal bergeser. Terutama, program-program yang ia nilai kurang urgent dan tidak mendesak.
βProgram apa saja yang bakal kita geser, kita lihat ke depan. Tapi, nanti kita di tahun-tahun yang akan datang,β kata Iqbal, Kamis, 6 Maret 2025.
Sementara program-program yang masuk daftar prioritas tetap pihaknya pertahankan. Misalnya berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, industri pertanian, pariwisata, dan pangan.
βKebetulan program-program itu sudah merujuk pada program Prabowo dan sesuai asta cita Prabowo yang terakomodir pada visi-misinya Iqbal-Dinda,β jelasnya.
Terhadap program yang bakal digeser, lanjut Iqbal, pihaknya akan mencari solusi lain sebagai penggantinya. Supaya tidak memberikan pengaruh negatif pada pembangunan di NTB.
βTugas kita mencari jalan yang tepat supaya tidak berpengaruh pada pembangunan di NTB,β ujar Mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki ini.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Lalu Gita Ariadi menyebutkan, efisiensi anggaran mempengaruhi sejumlah program Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.
βSaya bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov NTB, sudah mencari tahu dan memetakan program yang tidak penting dan program prioritas,β kata Gita.
Mantan Pj Gubernur NTB ini mengatakan, mengacu pada surat edaran Kementerian Dalam Negeri pada 11 Februari 2025 lalu, bahwa di tengah efisiensi anggaran ini, terdapat tujuh item program menjadi fokus pemerintah daerah.
Di antaranya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), pendidikan, kesehatan, mengatasi masalah stunting, makanan bergizi gratis dan lain sebagaiya.
βSementara kegiatan-kegiatan kurang penting seperti perjalanan dinas dan kegiatan seremonial lainnya bakal dikurangi,β tuturnya. (*)