Polisi Koordinasi dengan Pemkot Mataram Soal Isu Hoaks Warga Bima dan Sekarbela
Sebelumnya, Kapolsek Mataram, Kompol Tauhid menepis adanya informasi liar soal keributan antara warga Bima dengan warga Sekarbela.
Diketahui, beredar informasi melalui sejumlah grup WhatsApp, diduga terjadi keributan antara warga Bima dengan warga Sekarbela pada Selasa, 26 September malam.
Informasi liar kemudian berkembang dengan adanya penutupan jalur di depan Universitas Muhammadiyah Mataram. Tidak hanya itu, beredar juga bahwa setiap kos yang ditempati mahasiswa Bima akan digeledah.
Berita Terkini:
- Rute Baru Penerbangan Lombok – Malang Resmi Beroperasi
- DPRD Kota Mataram Pastikan tak Ada Program “Siluman” di APBD 2026
- Mataram Darurat Sampah, DLH Akui Kewalahan Hadapi Tumpukan 150 Ton Tiap Hari
- Sampaikan Keberatan ke Dewan, Hasil Seleksi Komisi Informasi NTB Diminta Dibatalkan
Menanggapi itu, Tauhid mengatakan bahwa itu adalah berita bohong atau hoax. Informasi liar itu, katanya, yang menyebabkan terjadinya kegaduhan.
“Itu Informasi liar. Hoaks. Tidak benar,” katanya.
Diakuinya, malam kejadian hanya terjadi kecelakaan lalu lintas. Namun tidak menyebabkan sampai perkelahian. “Tidak ada keributan,” tegasnya kembali. (KHN)



