Mataram (NTBSatu) – Memasuki Bulan Ramadan, sejumlah aktivitas yang dilakukan di Kota Mataram rentan mengganggu jalannya Ibadah puasa. Seperti balap liar motor, balap lari, dan bermain petasan.
Karena itu, polisi tak segan segan mengangkut oknum remaja yang melakukan aktivitas yang mengurangi kenyamanan masyarakat tersebut.
“Jadi kalau ada yang balap liar, lari, dan petasan kami amankan ke kantor,” kata Kabag Ops Polresta Mataram, Kompol I Gede Sumadra Kerthiawan kepada NTBSatu, Rabu, 13 Maret 2024.
Hal ini pernah dilakukan kepolisian pada bulan Ramadan sebelumnya. Mayoritas masyarakat yang diangkut adalah para pemuda. Polisi membawa mereka ke Mapolresta untuk memberinya pelajaran.
“Kita amankan di kantor. Kita panggil orang tuanya, kemudian memberi pemahaman, seperti tahun-tahun lalu. Beri surat kesepakatan biar dia mengakui keslahannya,” ujarnya.
Berita Terkini:
- Satu Rumah di Bima Rusak Akibat Gempa Bumi
- Wartawan di Lombok Timur Diintimidasi saat Liput Dapur Makan Bergizi Gratis, Pelaku Terancam UU Pers
- Polresta Mataram Amankan Kelompok Pemuda Diduga Geng Motor Pembawa Sajam
- Isu Mutasi Pemprov NTB Mencuat, Puluhan Nama Pejabat Diusulkan ke Mendagri
Balap liar, lari, dan bermain petasan tersebut, sambung Sumadra, sering terjadi pada waktu tertentu. Misalnya, sebelum sahur, setelah salat subuh, dan waktu salat tarawih.
“Apalagi menjelang dan setelah sahur, karena banyak anak muda yang diduga akan melakukan balap lari, balap liar dan bermain sepak bola di jalan,” jelasnya.
Sejumlah tempat ibadah juga tidak lepas dari pengaman kepolisian. Kendati demikian, Sumadra mengimbau masyarakat yang pergi ke masjid menggunakan kendaraan bermotor agar mengunci dengan aman.
“Jangan sampai nanti terjadi percurian kendaraan bermotor dan lainnya. Itu yang kita antisipasi. (KHN)