Ekonomi Bisnis

Harga Bahan Pokok Naik, Pemprov NTB Belum Intervensi dengan BTT

Mantan Kepala Disdag Provinsi NTB itu menegaskan, keberadaan BTT tersebut dijadikan sebagai cadangan. Jika suatu waktu terjadi gejolak harga yang tidak bisa dikendalikan lagi.

“Tentu menjadi cadangan kita sewaktu-waktu ada gejolak fluktuasi dari harga bahan pokok itu sendiri,” ungkapnya.

Kendati demikian, Fathurrahman tetap berharap agar bahan pokok yang menjadi variabel-variabel utama mendukung terjadinya inflasi tersebut dapat dikendalikan.

Seperti halnya cabai, di tengah harganya yang mahal itu, masyarakat bisa melakukan gerakan menanam cabai dilingkungan masing-masing.

“Itu adalah salah satu cara yang paling gampang ya, termasuk juga mungkin di kantor-kantor kalau ada lahan,” ungkapnya.

Berita Terkini:

Sebagai informasi, Provinsi NTB menjadi salah satu dari sepuluh provinsi dengan inflasi terendah se-Indonesia.

Tingkat inflasi NTB pada November 2023 menembus angka 2,66 persen Year-on-year (yoy), di bawah inflasi nasional, yakni 2,86 persen. (MYM)

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button