BERITA LOKALDaerah NTBKabupaten BimaKota Bima

Misteri Arah Dukungan Golkar di Pilkada Kota Bima, 6 Nama Berebut Tiket Rekomendasi

Kota Bima (NTBSatu) – Menyandang status sebagai salah satu partai raksasa di Kota Bima, Partai Golkar belum menentukan arah dukungannya untuk Pilkada Kota Bima 2024 mendatang.

Padahal, partai berlambang pohon beringin itu sudah melakukan penjaringan sejak Mei 2024 lalu. Selain itu juga sudah mengirim sejumlah nama yang siap bertarung pada Pilkada Kota Bima ke DPP.

Kepada NTBSatu, Ketua Tim Penjaringan DPD Partai Golkar Kota Bima, Tiswan Suryaningrat menjelaskan, sejumlah nama bakal calon wali kota dan/atau wakil wali kota yang mendaftar dan mengembalikan formulir di DPD Partai Golkar Kota Bima, saat ini dalam tahap survei di tingkat pusat.

“Golkar akan melakukan tiga kali survei kepada bakal calon, karena Golkar ingin menang dan tidak mau kalah, maka tiga kali surveinya,” kata Tiswan Suryaningrat, Senin, 8 Juli 2024.

Untuk survei tahap pertama, lanjut Tiswan, hasilnya akan keluar dalam waktu dekat ini. Sekarang, progresnya sudah memasuki tahap akhir survei tabulasi.

Setelah itu, melaporkan hasil survei tersebut kepada DPP, baru menyampaikan hasilnya dengan mengundang calon-calon yang terdaftar.

“Kita telat mulainya kemarin karena ada beberapa kendala. InsyaAllah survei pertama akan kami rilis dalam waktu dekat ini,” ujarnya.

Tiswan menyampaikan, terdapat delapan bakal calon yang mendaftar di DPD Partai Golkar beberapa waktu lalu. Namun, dua di antaranya tidak mengembalikan formulir pendaftaran, yakni Ilham Sabil dan H. Safriansar.

“Sisanya enam orang mengembalikan formulir. Yang sah itu enam orang selanjutnya dalam prose oleh DPP,” beber Tiswan.

Adapun enam orang yang dimaksud antara lain, Alfian Indra Wirawan, H. Mohammad Rum, H. Muhammad Syafrudin (HMS),
Hj. Eliya Alwaini H. A. Rahman H. Abidin, dan Sudirman Dj.

“Pj termasuk yang mengembalikan formulir,” singkatnya.

Kriteria Bakal Calon Pilihan Golkar

Sebelumnya, Tiswan yang juga Sekretaris DPD II Partai Golkar Kota Bima, pernah memberi isyarat. Bakal calon yang akan menjadi usulan harus memenuhi beberapa kriteria.

Beberapa kriteria tersebut secara kualitatif. Seperti, tokoh yang dinilai merakyat, dikenal dan mengenal masyarakat.

Kemudian memiliki ide, gagasan, dan terobosan untuk pembangunan Kota Bima. Selanjutnya, figur tersebut mampu berlaku adil, jujur, dan memiliki kesungguhan hati yang baik untuk Kota Bima.

“Yang paling penting merupakan tokoh yang agamais dan religius serta mampu berdiri untuk kepentingan masyarakat,” kata Tiswan membeberkan secara kuantitatif.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button