HEADLINE NEWS

Ponpes Al Aziziyah Beri Keleluasaan Pengungkapan Penyebab Meninggalnya Santriwati

Mataram (NTBSatu) – Pihak pondok pesantren alias Ponpes Al Aziziyah, Gunungsari, Lombok Barat turut berduka cita atas meninggalnya santriwati Nurul Izati di RSUD Soedjono Selong, Lombok Timur, Sabtu, 29 Juni 2024 pagi.

“Kami berduka cita,” kata kuasa hukum Ponpes Al Aziziyah, Herman Sorenggana kepada wartawan siang ini.

Pihak Ponpes akan mengawal autopsi di RS Bhayangkara, Kota Mataram. Perwakilan Ponpes siap membantu segala kebutuhan, termasuk kebutuhan keluarga.

Tidak hanya itu, Herman juga menyebut jika pihaknya akan membantu apa saja yang LPA Mataram dan Polresta Mataram butuhkan untuk mengungkap misteri di balik meninggal dunianya Nurul.

“Karena aduan ke Polresta Mataram, maka kita menyiapkan apa yang dibutuhkan supaya ini jelas,” jelasnya.

Ponpes mengaku turut berdukacita. Karenanya dia mendukung pengungkapan meninggal dunianya santriwati usia 13 tahun tersebut.

“Karena kita juga berkempentingan dalam kasus ini,” tandasnya.

Nurul Izati sebelumnya dirawat di RSUD Soedjono Selong, Lombok Timur. Santriwati ponpes Al Aziziyah Ia menghembuskan nafas terakhir, Sabtu, 29 Juni 2024 pagi setelah 16 hari kritis.

Untuk keperluan autopsi, jenazah almarhumah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Mataram hari ini.

“Mayat almarhumah Nurul Izati akan dilakukan Autopsi di RS Bhayangkara Mataram,” kata kuasa hukum korban, Yan Mangandar kepada NTBSatu.

Nurul menjalani perawatan selama 16 hari di RSUD Soedjono Selong, Lombok Timur karena diduga dianiaya di Ponpes Al Aziziyah, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat.

Santriwati asal Provinsi NTT itu diduga menjadi korban penganiayaan di ponpes tempatnya menuntut ilmu.

Dia pun ditemui sudah dalam keadaan kritis oleh orang tuanya sejak Senin, 17 Juni 2024 lalu. (KHN)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button