Daerah NTBEkonomi BisnisPariwisata

IKM Tenun dan Olahan Kelapa Jadi Atensi Kementerian Perindustrian di NTB

Mataram (NTBSatu) – Kementerian Perindustrian terpikat denghan Industri Kecil, dan Menengah (IKM) tenun serta olahan kelapa yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sebagai campaign manager Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Tahun 2024 di wilayah Nusa Tenggara Barat, Kementerian Perindustrian secara progresif meningkatkan jumlah populasi wirausaha baru.

Beberapa program yang sudah berjalan, antara lain menggelar program pelatihan. Tujuannya untuk terus meningkatkan jumlah populasi WUB IKM di NTB.

IKLAN

Khususnya perajin tenun dan pengolah gula kelapa. Baik yang sedang merintis maupun usahanya sudah berjalan. Nantinya, agar dapat naik kelas.

Salah satu kegiatan yang sudah jalan adalah pendampingan teknis WUB IKM olahan kelapa di Lombok Timur. Selain itu ada juga kegiatan pendampingan teknis produksi dan pewarnaan alam WUB IKM Tenun di Lombok Tengah.

Kegiatan yang diikuti oleh 15 IKM untuk tiap komoditas tersebut, juga merupakan hasil kolaborasi antara Ditjen IKMA Kemenperin bersama Ikatan PIMTI NTB. Ini juga merupakan kolaborasi dengan pemerintah Kabupaten di Provinsi NTB.

“Kain tenun merupakan salah satu wastra Indonesia yang terkenal sebagai kekayaan warisan budaya dan juga menjadi salah satu ikon di Lombok Tengah. Selain tenun, NTB juga memiliki potensi komoditas kelapa karena merupakan salah satu provinsi penghasil kelapa,” jelas Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian, Reni Yanita dalam siaran persnya pada Senin, 8 Juli 2024.

Ia mengungkapkan, area produksi kelapa paling potensial di wilayah NTB terletak di Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lombok Timur.

“Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Provinsi NTB, luasan panen kelapa di wilayah Kabupaten Lombok Timur mencapai 9.060. Jumlah produksi yang tinggi ini menjadikan kelapa sebagai komoditas yang memiliki potensi ekspor,” ungkapnya.

Kelapa dapat menjadi berbagai macam produk yang memiliki nilai jual tinggi. Agar dapat meningkatkan nilai tambahnya, perlu adanya pengembangan produk kelapa yang bernilai ekonomi.

Salah satunya minyak goreng kelapa dan VCO, melalui pemberdayaan kelompok IKM di Kabupaten Lombok Timur. Minyak goreng kelapa juga menjadi alternatif di tengah tingginya harga minyak sawit, selain itu memiliki kekhasan aroma dan rasa yang lebih harum dan lebih bening.

Selain mendapatkan pendampingan, para peserta yang mayoritas merupakan perempuan juga mendapatkan fasilitasi mesin peralatan produksi olahan kelapa dan tenun.

Pemerintah Pusat Atensi IKM

Direktur Jendral IKMA menyampaikan, pemerintah, baik pusat maupun daerah, terus berupaya untuk menjaga dan meningkatkan keberlangsungan usaha pelaku IKM. Keberadaan IKM memiliki peranan yang penting dalam memperkuat perekonomian nasional. Terutama dalam perluasan kesempatan berusaha dan bekerja hingga ke pelosok daerah.

“Oleh karena itu, kami terus menggelar berbagai program pelatihan untuk terus meningkatkan jumlah populasi WUB IKM. Baik yang baru merintis bisnis maupun yang telah menjalankan usahanya agar dapat naik kelas,” ujarnya.

Kolaborasi Kemenperin bersama Ikatan PIMTI Perempuan Indonesia merupakan bentuk komitmen dalam memperjuangkan pemberdayaan perempuan melalui kolaborasi dengan para pelaku pembangunan untuk mengakselerasi perwujudan perempuan berdaya guna mendukung tujuan pembangunan nasional.

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button