Dana yang ditransfer pusat ke daerah tersebut sebenarnya bertujuan untuk mengurangi ketimpangan pembangunan antara pusat dan daerah, maupun antar daerah di NTB.
Namun anggaran yang ditransfer pusat tersebut, nampaknya tidak sejalan dengan kecepatan penggunaan Dana Alokasi Umum (DAU) di daerah. Sehingga masih banyak sisa anggaran yang belum dibelanjakan.
Diketahui dari 10 kabupaten/kota, SiLPA APBD terbesar berada di Sumbawa Barat dan terkecil di Lombok Timur.
Berita Terkini:
- Survei Sitti Rohmi, Doktor Zul dan Lalu Iqbal, Siapa yang Unggul?
- Hadiri Program Sosialisasi Dinsos Kota Bima, Aji Rum: Pemberdayaan Masyarakat Kurangi Angka Kemiskinan
- Pembentukan BLUD di Puskesmas Diharap Perbaiki Sistem Layanan Kesehatan di Kota Bima
- Rakor Teknis Percepatan Penanggulangan TBC Asisten 1 Ikut Hadir
“SiLPA tertinggi pada APBD Kabupaten Sumbawa Barat yaitu sebesar Rp639,49 miliar. Sebab ada penambahan dana royalti dari pemerintah pusat kepada daerah tersebut yang diterima April 2023. Sedangkan SiLPA terkecil pada APBD Lombok Timur sebesar Rp58,22 miliar,” papar Maryono.
Berikut ini rincian SiLPA pada tiap Kabupaten/Kota di NTB, antara lain:
- Pemda Sumbawa Barat (Rp 639,49 miliar)
- Pemda Provinsi NTB (Rp 361,79 miliar)
- Pemda Kota Mataram (Rp 287,53 miliar)
- Pemda Lombok Barat (Rp 237,95 miliar)
- Pemda Lombok Tengah (Rp 216,72 miliar)
- Pemda Sumbawa (Rp 192,78 miliar)
- Pemda Dompu (Rp 120,70 miliar)
- Pemda Lombok Utara (Rp 108,42 miliar)
- Pemda Bima (Rp 100,61 miliar)
- Pemda Kota Bima (Rp 65,83 miliar)
- Pemda Lombok Timur (Rp 58,22 miliar). (STA)