ADVERTORIAL

Rakor Teknis Percepatan Penanggulangan TBC Asisten 1 Ikut Hadir

Kota Bima (NTBSatu) – Asisten 1 Setda Kota Bima, Drs. H. Alwi Yasin M.AP, turut serta dalam rapat koordinasi teknis percepatan penanggulangan Tuberkulosis (TBC) dan cakupan vaksin polio melalui video conference (vicon) yang berlangsung di ruang rapat Wali Kota Bima.

Rapat ini bertujuan untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam menangani kasus TBC dan meningkatkan cakupan vaksin polio di berbagai daerah. Jumaat, 5 Juli 2024.

Dalam vicon yang berlangsung bersama Kemendagri tersebut, dipaparkan bahwa terdapat empat provinsi dengan kasus TBC tertinggi di tahun 2024,

Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu provinsi dengan capaian kasus tertinggi. Menyikapi hal ini, para peserta rapat menekankan pentingnya mendorong pasien untuk segera memulai pengobatan TBC guna mencegah penularan lebih lanjut.

Untuk memastikan efektivitas pengobatan, perlu disusun Standar Operasional Prosedur (SOP) yang memastikan bahwa petugas kesehatan telah memberikan edukasi dan konseling kepada pasien yang akan memulai pengobatan TBC. Edukasi ini meliputi informasi mengenai pengobatan dan manajemen efek samping obat.

Selain itu, diperlukan kolaborasi antara petugas kesehatan, kader pemerintah desa/wilayah, komunitas, seluruh pengawas, dan stakeholder lainnya untuk memberikan dukungan dan pendampingan bagi para pasien TBC. Peningkatan pelibatan layanan program TBC di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) pemerintah dan swasta juga menjadi fokus utama dalam rapat ini.

Terkait cakupan imunisasi polio nasional (PIN) di enam provinsi di Tanah Papua, masih jauh dari target yang diharapkan. Oleh karena itu, pelaksanaan PIN Polio harus dilaksanakan sesuai prosedur dan mencapai target capaian yang diharapkan, minimal 95%.

H. Alwi Yasin menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama dari semua pihak untuk mencapai Kota yang bebas dari TBC dan PIN Polio yang terlaksana sesuai target di Kota Bima.

“Alhamdulilah meskipun kita tidak termaksud dalam Provinsi atau Kota yang mengalami kasus tertinggi TBC, namun kita mesti hati-hati terhadap penyakit ini, Kolaborasi dan kerja sama antar instansi serta dukungan dari masyarakat sangat diperlukan. Dengan demikian, kita dapat terhindar dan dijauhkan dari kasus TBC dan memastikan cakupan vaksin polio yang optimal di Daerah kita,” tutupnya. (AR/*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button