Mataram (NTBSatu) – Pemilihan umum (Pemilu) 2024 khususnya di NTB dinilai lebih pragmatis dan transaksional dibanding tahun 2019.
Pemuda Muhammadiyah NTB Iskandar mengatakan, tindakan pragmatis dan transaksional pada pemilu tahun ini terlihat dari maraknya politisi membeli suara kepada masyarakat.
“Jadi sikap ini lebih mengkhawatirkan dibanding Pemilu sebelumnya,” kata Iskandar kepada NTBSatu, Kamis, 7 Maret 2024.
Meski begitu, anehnya, menurut Iskandar pemilu 2024 berjalan on the track. Maksudnya, tidak ada bukti yang menyebut bahwa adanya kecurangan. Padahal, bukanlah hal baru di kalangan masyarakat, jika tidak ada politisi yang bisa duduk tanpa menggunakan uang.
Berita Terkini:
- Begini Dampak Perang Iran-Israel ke Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
- Sari Yuliati Janji Perbaiki Layanan Haji, Apresiasi Kemenag Kawal Kepulangan Jemaah NTB
- Lawan tak Memenuhi Syarat, Mohan Berpotensi Terpilih Aklamasi Jadi Ketua DPD Golkar NTB
- Dinda tak Mendaftar, Musda Golkar NTB Berpotensi Aklamasi untuk Mohan
“Tidak ada bukti yang menyebut bahwa ada ada kecurangan. Tidak ada pelanggaran secara aturan, tapi kita tahu ada transaksional luar biasa,” tegasnya.
Iskandar menyebut, politisi pada pemilu kali ini sebagian besar ‘bermain’ menjelang pencoblosan. Tapi anehnya, lagi-lagi secara aturan tidak laporan terhadap hal tersebut.
“Ketika sudah dicoblos, aman sampai penghitungan akhir,” ujarnya.