Mataram (NTBSatu) – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram berencana menghidupkan kembali bemo kuning sebagai angkutan pelajar.
Uji coba program ini akan dimulai saat libur sekolah tahun 2024 dan menyasar dua sekolah, yaitu SMPN 7 Mataram dan SMPN 12 Cakranegara.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, Zulkarwin, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberdayakan kembali bemo kuning yang saat ini kondisinya sepi peminat.
“Bemo kuning ini tetap jalan, tapi sepi peminat. Makanya kita coba memberdayakan kembali dengan menjadikannya angkutan pelajar,” kata Zulkarwin, Selasa 7 Mei 2024.
Skema angkutan pelajar ini menggunakan sistem beli layanan. Artinya, sopir bemo kuning hanya akan melayani siswa-siswi saat jam pulang sekolah.
Hal ini memungkinkan mereka untuk mencari penumpang umum di luar jam operasional sebagai angkutan pelajar.
Rute layanan angkutan pelajar bemo kuning ini belum ditentukan. Dishub akan terlebih dahulu melakukan survei kepada siswa-siswi di kedua sekolah tersebut untuk mengetahui lokasi penjemputan dan pengantaran yang dibutuhkan.
Berita Terkini:
- Hadiri Apel Kesiapan Pengamanan Pilkada, Pj. Gubernur NTB Sebut Persiapan Pilkada 2024 Sudah Mantap
- Sekda NTB Sebut Reforma Agraria Sumber Kesejahteraan Masyarakat
- Pj Gubernur NTB Ajak Masyarakat Sambut Pesta Demokrasi dengan Riang Gembira
- Ribuan TPS di NTB Masuk Kategori Rawan, Bawaslu Minta Lakukan Antisipasi
- Iron – Edwin Puncaki Survei PUSPOLL di Pilkada Lombok Timur
“Belum kita tentukan rutenya. Nanti rute itu tergantung dari hasil survei yang diisi oleh siswa,” terang Zulkarwin.
Zulkarwin menegaskan bahwa bemo kuning yang melayani pelajar harus memenuhi syarat kelayakan, terutama kelengkapan dasar seperti rem, lampu, klakson, lampu rem, dan lain sebagainya.
Hal ini untuk memastikan keamanan dan kenyamanan siswa selama dalam perjalanan.
“Syarat paling utama adalah siswa-siswi merasa nyaman dan aman selama menikmati layanan,” ucapnya.
Petugas dari UPT Pengecekan Kendaraan akan melakukan pemeriksaan terhadap bemo kuning sebelum ditunjuk sebagai mitra layanan angkutan pelajar.
Salah satu wali murid yang mengetahui perencanaan tersebut, Taufik menilai bahwa program ini memiliki potensi yang baik untuk menghidupkan kembali bemo kuning dan mendorong penggunaan transportasi publik di kalangan pelajar.
“Namun, perlu ada perencanaan yang matang dan sosialisasi yang gencar kepada siswa-siswi dan orang tua agar program ini dapat berjalan dengan sukses,” saran Taufik.
Taufik juga mengingatkan agar Dishub melakukan pengawasan yang ketat terhadap kondisi bemo kuning dan memastikan keselamatan para siswa selama dalam perjalanan.
“Dishub harus memastikan bahwa bemo kuning yang digunakan memenuhi standar keselamatan dan kelayakan,” tegasnya. (WIL)