Mataram (NTB Satu) – Puluhan mahasiswa asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dipulangkan dari Sudan akibat perang saudara pada awal Mei 2023 lalu, belum ada kejelasan terkait kelanjutan program perkuliahannya di negara tersebut.
Pasalnya, hingga hari ini puluhan mahasiswa tersebut belum berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB terkait keinginannya untuk melanjutkan kuliah di Sudan atau pun keinginan lainnya.
Baca Juga:
- Di Balik Sengkarut PPDB SMA di NTB: Pendaftar 4.000, Daya Tampung 2.000
- PPDB SMA di Mataram Diduga Diwarnai Transaksi Uang
- SMA Minim Siswa Saat PPDB Diperbolehkan Terima Siswa Sampai 31 Agustus 2023
- Ombudsman RI Desak Kepala Daerah Bersikap Tegas Tuntaskan Masalah PPDB
- Hasil Investigasi Ombudsman RI Soal PPDB Segera Disampaikan ke Kemendikbudristek
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi NTB, Dr. H. Amry Rakhman mengatakan, jika mahasiswa tersebut ingin melanjutkan program kuliahnya di Sudan, mereka harus pastikan terlebih dulu, kondisi di negara tersebut sudah aman, sumber beasiswanya apakah masih berlaku, atau mungkin kampusnya masih menerima mereka atau tidak.
“Sekarang kalau mereka mau berangkat lagi, maka pastikan dulu kondisi di sana sudah aman, kampusnya nerima lagi, sumber beasiswanya dulu apakah bisa berlanjut atau tidak kan harus di cek dulu,” kata Amry, Rabu, 2 Agustus 2023.