Mataram (NTBSatu) – Demokrat NTB menyatakan sikap, memberikan dukungan penuh pada kepemimpinan Lalu Muhammad Iqbal – Indah Dhamayanti Putri.
Secara terbuka mendukung penuh, meski pun sebelumnya tidak masuk dalam barisan koalisi saat Pilgub NTB 2024.
Karena menurut partai berlambang mercy ini, Iqbal – Dinda adalah pemimpin seluruh masyarakat NTB. Bukan representasi golongan tertentu.
Apalagi, pusat, Demokrat masuk dalam koalisi pendukung Prabowo – Gibran yang saat ini jadi representasi Iqbal – Dinda.
“Mutandas mutandis (penyelarasan) lah. Ndak mungkin kita di pusat dukung Prabowo – Gibran, tapi di sini kita berhadap hadapan dengan Iqbal – Dinda,” tegas Ketua DPD Demokrat NTB, Indra Jaya Usman saat buka puasa bersama jajaran pengurus di Hotel Astoria, Senin, 24 Maret 2025.
Hadir dalam acara itu, politisi senior Demokrat yang juga Anggota DPR RI, H. Nanang Samodra, Sekretaris DPD Demokrat NTB, Andi Mardan, serta pengurus dan anggota Fraksi di DPRD NTB.
Bukan sekedar kebijakan partai di daerah, tapi sikap itu instruksi langsung dari Ketua Umum DPP Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Pada tingkat daerah, satu komando instruksi dukungan itu ke pengurus DPD Provinsi, Kabupaten Kota, sampai tingkat DPC.
“Entah itu DPD dan DPC, terutama fraksi-fraksi, kita partenrs all in dan all out untuk kesuksesan kepemimpinan Iqbal – Dinda,” tegas anggota DPRD NTB ini.
Daya Kritis Ciri Khas Demokrat
Atas arahan DPP pula, pengurus DPD mengawal kesuksesan pemerintahan, namun tanpa kehilangan daya kritis.
Dalam dua bulan kepemimpinan Iqbal – Dinda saat ini, ia melihat banyak dinamika. Seperti “warisan” sejumlah proyek-proyek strategis. Seperti Islamic Center, Rumah Sakit Mandalika, kasus DAK Dikbud, proyek Smartclass. IJU, sapaan Indra Jaya Usman, diketahui cukup getol mengkritik proyek-proyek bermasalah tersebut.
Selain proyek fisik, beberapa keputusan yang akan jadi kebijakan Mantan Dubes RI untuk Turki itu juga menjadi perhatian publik. Seperti mutasi yang akan berlangsung dalam waktu dekat.
Soal daya kritis, menurut IJU akan jadi ciri khas Partai Demokrat, khususnya fraksi-fraksi di DPRD.
“Saya kira itu (kritik) harus tetap. Dan saya kira gubernur sangat welcome, beliau tidak terganggu dengan kritik-kritik yang sifatnya membangun,” ujar IJU.
Sejauh ini yang ia lihat, Iqbal terbuka dengan kritik yang membangun. Selaras dengan keinginan membangun pemerintahan yang bersih dan sesuai aturan.
Sama dengan keinginan Fraksi Demokrat yang mendorong semua pengerjaan proyek sesuai spesifikasi dan regulasi.
“Demokrat selama ini tidak keluar dari ranah profesional. Kritik-kritik yang membangun,” ujarnya.
Termasuk soal mutasi. Beredar isu tentang Iqbal – Dinda yang akan mengakomodir orang-orang dekat.
“Termasuk soal mutasi, so far so good lah kinerja gubernur. Banyak orang yang sebut beliau terpengaruh dengan keluarga. Ini menurut saya sudah clear,” tandasnya.
Iqbal sudah sering menyampaikan, ia ingin kabinetnya bekerja lebih cepat dan butuh orang orang yang cakap.
Ucapkan Selamat ke DPP
Pada kesempatan yang sama, IJU menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus DPP yang baru disahkan. Dokumen Pengurus sudah diserahkan ke Kementerian Hukum RI untuk pengesahan.
Pengurus yang baru ini, menjadi representasi semua kelompok. Baik yang junior dan senior. Bahkan ada representasi DPD. Politisi senior NTB yang juga anggota DPR RI, H. Nanang Samodra juga masuk dalam struktur Dewan Penasihat Partai.
Mengutip Tempo, berikut jajaran pengurus DPP Demokrat Periode 2025 – 2030:
Ketua Umum: Agus Harimurti Yudhoyono
Wakil Ketua Umum: Edhie Baskoro Yudhoyono, Teuku Riefky Harsya, Dody Hanggodo, Benny Kabur Harman, Dede Yusuf Macan Effendi, Vera Febyanthy, dan Letjen TNI (Purn) R. Ediwan Prabowo.
Sekretaris Jenderal: Herman Khaeron
Wakil Sekretaris Jenderal: Afriansyah Noor, Agust Jovan Latuconsina, Jansen Sitindaon, Renanda Bachtar, Jemmy Setiawan, Rezka Oktoberia, Didik Mukrianto, Inggrid Maria Palupi, Imelda Sari, Heri Sebayang, Umar Arsal, dan Syahrial Nasution.
Bendahara Umum: Irwan Fecho
Wakil Bendahara Umum: Sabam Sinaga, Eka Putra, Oki Isnaini, Lasmi Indrayani, Hendrik Halomoan Sitompul, Tatyana Sutara, Edwin Jannerli, Steven Rumangkang, Abdul Muna, dan Felix Soetanto.
Direktur Eksekutif
Ketua: Sigit Raditya
Wakil: Irawan Satrio Leksono, Adi Muqsith Mursalim, Mukhlis YS, dan Afroni Imawan. Posisi ini juga dibantu oleh delapan orang anggota.
Sementara, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY kembali terpilih sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai atau MTP periode 2025-2030. Presiden ke-6 ini didampingi oleh AHY sebagai wakil ketua dan Teuku Riefky Harsya sebagai sekretaris jenderal. (*)