Mataram (NTBSatu) – Mahasiswa penerima Beasiswa NTB yang sedang menempuh studi di Republik Ceko, menyampaikan keluhan terkait lambatnya pencairan dana beasiswa dari Pemprov NTB.
Mereka mengaku belum menerima haknya, berupa biaya hidup sejak awal tahun 2025.
Dalam sebuah pesan yang diterima redaksi, seorang mahasiswa mewakili penerima Beasiswa NTB lainnya di Ceko memohon bantuan atas persoalan ini.
Sebab, terkahir kali mereka menerima bantuan biaya hidup pada bulan Oktober 2024 lalu. Dan itu hanya mencakup alokasi tiga bulan terakhir tahun itu.
“Setelah memasuki 2025, tidak ada lagi bantuan yang diterima,” tulis salah satu mahasiswa.
Terhadap persoalan ini, mahasiswa tersebut mengaku, ia bersama teman-temannya sudah berulang kali menghubungi pihak Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) NTB, lembaga yang mengelola program beasiswa tersebut.
Namun sampai saat ini, tidak ada jawaban pasti terkait penyebab tertundanya pencairan anggaran untuk tahun 2025.
“Kami sangat berharap ada jalan keluar, agar studi kami tetap bisa berjalan. Jujur, kami bingung bagaimana cara menghubungi Bapak Gubernur yang baru,” lanjutnya dengan nada harap.
Dalam pesan tersebut, para mahasiswa juga menyampaikan permohonan maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan. Mereka mengaku, tidak memiliki akses atau relasi yang bisa membantu menjembatani komunikasi dengan pemerintah daerah.
“Kami hanya ingin menyelesaikan studi kami dengan baik. Semoga ada perhatian dari Pemprov NTB, agar kami tidak putus kuliah di negeri orang karena urusan administrasi,” tulisnya.
Pemprov Sebut sedang Proses Pencairan
Merespons itu, Pemprov NTB melalui Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida), I Gede Putu Ariyadi mengaku, untuk pencairan tahun 2025, pihaknya sudah mengajukan proses SK pencairan anggaran sesuai surat dari LPP NTB.
“Itu diajukan ke LPP dulu. Seperti apa yang harus ditanggung, dan itu harus diverifikasi. Karena yang punya data lengkapnya di LPP,” kata Gede kepada NTBSatu, Rabu, 11 Juni 2025.
Perlunya verifikasi mendalam karena sebelumnya terdapat kasus atau temuan. Misalnya terjadi kelebihan bayar, kemudian ada juga mahasiswa yang mengajukan pencairan, padahal sudah selesai melaksanakan studi.
“Itu ada temuannya kemarin. Makanya harus verifikasi, seperti berapa kebutuhannya dia yang harus kita cairkan,” ujar Gede.
Mantan Kepala Disnakertrans NTB ini menyampaikan, jumlah anggaran yang dialokasikan dalam APBD untuk penyelesaian studi mahasiswa penerima Beasiswa NTB yang tersisa sekarang sebesar Rp477 juta.
“Dan itu yang kita selesaikan tahun ini,” ujarnya.
Karena itu, ia meminta kepada mahasiswa penerima beasiswa untuk bersabar. Sebab, semuanya masih dalam proses.
“Kita proses kok, artinya kita berjuang dengan penuh kesabaran, perlu juga koordinasi yang baik. Mudah-mudahan teman-teman di sana sehat-sehat,” tuturnya.
Jauh sebelum itu, Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Brida NTB, Lalu Suryadi menyampaikan, terhitung pada Desember 2024 lalu, jumlah penerima Beasiswa NTB pada masa kepemimpinan Zul – Rohmi yang masih berkuliah sebanyak 15 orang. Mereka tersebar di beberapa negara di Eropa.
“Masih ada 15 orang yang masih tahap menyelesaikan studinya. InsyaAllah awal tahun 2025 nanti mereka akan lulus,” kata Lalu Suryadi kepada NTBSatu.
Suryadi menjelaskan, pemerintah daerah masih membiayai 15 penerima beasiswa tersebut menggunakan APBD hingga lulus nanti.
“Untuk anggarannya tetap kita alokasikan dalam APBD, tidak mungkin kita biarkan mereka berhenti di tengah jalan,” jelasnya. (*)