Jakarta (NTBSatu) – Ternyata ada kisah unik di balik penunjukan Helmy Yahya dan Wowiek Prasantyo atau Bossman Mardigu sebagai Komisaris Indpenden PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB).
Keputusan pengangkatan kedua orang tersebut berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilakukan secara hybrid di Menara Bank BJB, Bandung, Rabu, 16 April 2025.
Faktanya, saat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menawari keduanya menjadi komisaris, sempat mempertimbangkan secara matang sebelum menerima jabatan tersebut.
Selain itu, cerita unik lain adalah ketika gubernur menghubungi mereka, kedua tokoh tersebut sama-sama sedang berada di luar negeri.
“Jadi saya waktu di telepon KDM (Kang Dedi Mulyadi) sedang tidur di Oslo, Norwegia. Ya, jadi kaget saya. Saya bilang, boleh enggak saya mikir dulu gitu. Saya ngomong sama istri lah minimal,” kata Helmy usai RUPST 2024, di Menara Bank BJB, Bandung, Rabu, 16 April 2025.
Setelah ngobrol dengan sang istri, Helmy kembali berdiskusi dengan Dedi Mulyadi dan menerima tawaran menjadi komisaris.
“Bismillah lah, bagi saya ini adalah sebuah amanah. Ya, sebuah amanah,” katanya.
Helmy Yahya yang merupakan Mantan Direktur Utama TVRI itu mengaku, tawaran menjadi Komisaris Bank BJB selaras dengan latar belakang pendidikannya.
Helmy adalah lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Ia kemudian melanjutkan ke University of Miami.
“Saya bidangnya beginilah ngawasin, apa coaching, sharing sesuai dengan pengalaman. Apalagi, saya juga Jabar, 18 tahun di Bekasi. Jadi, InsyaAllah saya mohon doa ya, mohon dukungan,” ujarnya.
Cerita Dedi Menawarkan Bossman Jadi Komisaris
Sementara itu, Dedi Mulyadi mengungkapkan cerita saat ia meminta Bossman Mardigu untuk menjadi Komisaris Utama Bank BJB. Ia menyebut, Mardigu saat itu sedang di luar negeri.
“Saya hanya via telepon beliau (Mardigu) lagi di Eropa. Saya minta mau enggak menjadi Komisaris di Bank Jabar, Pak Bossman Itu jawab ‘saya harus istikharah dulu’,” ungkap Dedi usai RUPST 2024, di Menara Bank BJB, Bandung, Rabu, 16 April 2025.
Selanjutnya, alasan Bossman Mardigu menerima tawaran KDM karena ia merasa tertantang dengan jabatan barunya.
Ia percaya bahwa teori serta ilmu yang ia miliki akan lebih berarti jika diterapkan dalam praktik.
“Ini adalah komitmen yang menarik karena kita harus membuktikan bahwa teori atau keilmuan atau kepandaian kita itu harus ada tempat untuk dipraktekkan. Dan KDM menantang saya, menantang kami untuk bisa mempraktekan itu di Jawa Barat,” ujar Bossman usai RUPST 2024, di Menara Bank BJB, Bandung, Rabu, 16 April 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Bossman juga menyampaikan pesan dari Gubernur Dedi Mulyadi untuk mengedepankan transparansi dan keterbukaan selama masa jabatannya.
“Pesan cuma satu untuk transparansi, keterbukaan sehingga tidak ada dibawa ke meja, tidak ada peluang korupsi, itu aja yang saya gubernur minta, mengawal,” tandasnya. (*)