Mataram (NTB Satu) – Kunjungan murid TK ke Perpustakaan NTB sudah tak berbilang, sejak dibukanya layanan anak yang menempati gedung baru sebagai tempat belajar sejak tanggal 20 November tahun 1985, yang saat itu diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. Fuad Hassan.
Ruang Baca Anak (RBA) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB riuh dan ramai dalam banyak kesempatan. Mereka berasal dari berbagai Taman Kanak kanak (TK) di Kota Mataram. Salah satu yang terdokumentasi adalah kedatangan Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Mataram saat berkunjung Senin 7 Februari 2022 lalu.
Anak-anak TK Pembina Mataram yang sudah datang kesekian kalinya, berjumlah 37 anak, 12 anak perempuan dan 25 anak laki-laki, dengan 4 orang guru pendamping.
Mereka datang dengan pakaian olahraga, tidak seperti biasanya, bila berkunjung di hari Senin pasti memakai seragam khas mereka yang berwarna biru putih.
Petugas RBA, Devita Ekasari mengatakan, setiap kedatangan murid TK, pendekatan bahasa yang dimengerti anak anak. Seperti biasa, Devita terlebih dahulu memperkenalkan diri dan bercerita banyak tentang fungsi perpustakaan dan memperkenalkan perpustakaan dan buku sejak dini.
Kegiatan berikutnya adalah, anak diajak berinteraksi melalui kegiatan mendongeng, yang kali ini tema cerita yang diangkat beragam.
“Sebelumnya mereka diminta berdoa sebagaimana mereka memulai belajar seperti biasanya di sekolah mereka. Mereka riuh rendah ketika mbaq Devita menyebut salah satu nama buah atau nama sayuran, mungkin saja ada diantara mereka yang kurang suka. Interaksi berlangsung dengan santai diwarnai dengan tawa dan canda, bahkan beberapa anak lelaki sangat antusias menuju rak-buku dan langsung membuka dan membacanya, padahal belum dibolehkan untuk mendekati rak buku,” Devita menceritakan keseruan pengalamannya.
Begitu serunya anak-anak Taman Kanak-Kanak di perpustakaan, hingga ibu guru pembimbing nampak kewalahan melayani antusiasme sebagian anak, tapi lebih banyak anak yang penurut dan menengar apa kata gurunya.
Tak jarang pihaknya mendapat saran masukan dari para guru. Salah seorang guru pembimbing pernah memberi saran agar diberikan alat peraga, agar semakin lebih mudah diterima anak anak.
Dalam kunjungan, sebelum bubar, biasanya anak-anak diantar balik ke sekolah menggunakan mobil Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB. (HAK)