Kota Mataram

Warga Butuh Hunian, Pemkot Mataram Desak Pusat Tindak Lanjuti Pembangunan Rusun

Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram terus menggenjot upaya penyediaan hunian layak bagi warga.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Mataram, M. Nazarudin Fikri menegaskan, saat ini Kota Mataram masih sangat membutuhkan tiga unit Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) baru.

Hal tersebut sebagai bentuk respons menjawab tingginya kebutuhan tempat tinggal, khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Menurutnya, dua bangunan Rusunawa dapat dibangun di kawasan Bintaro, Kelurahan Ampenan melengkapi Rusunawa yang sudah berdiri. Serta, satu bangunan lainnya di wilayah Montong Are, Kelurahan Mandalika.

IKLAN

“Lahan sudah siap, clean and clear. Tidak ada bangunan liar, dan sudah disiapkan oleh Pemkot. Semuanya berada di tepi jalan nasional, jadi aksesibilitas sangat mendukung,” jelas Nazarudin, Rabu, 10 Juni 2025.

Lokasi Rusunawa di Montong Are berada di pinggir Jalan Nasional TGH Faisal, sedangkan Rusunawa Bintaro juga sudah terkoneksi dengan akses jalan hotmix. Artinya, dari segi infrastruktur dasar, lokasi tersebut sangat siap untuk dibangun tanpa hambatan.

“Ini bukan sekadar rencana, kami pastikan proyek ini tidak akan mangkrak, karena sudah kami siapkan dengan matang. Termasuk mempertimbangkan kebutuhan mendesak warga, seperti di Pondok Prasi dan sekitarnya,” tegasnya.

IKLAN

Selain pembangunan Rusunawa, Nazarudin juga menyinggung program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang bertujuan memberikan dukungan bagi MBR agar bisa memiliki rumah yang layak, sehat, dan aman.

Rumah Susun Jadi Solusi Inovatif

Sebelumnya, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, juga mengingatkan bahwa keterbatasan lahan di kawasan perkotaan menuntut solusi inovatif. Pembangunan rumah susun dinilai sebagai pilihan logis dan berkelanjutan.

Namun, Nazarudin menyayangkan belum adanya kejelasan dari pemerintah pusat terkait anggaran maupun tindak lanjut dari pengajuan pembangunan tiga Rusunawa tersebut. Ia berharap ada langkah konkret dari pusat untuk menjawab kebutuhan mendesak akan hunian layak ini.

IKLAN

“Contohnya Rusunawa Bintaro yang kami bangun untuk para nelayan di pesisir Ampenan sudah penuh. Masih ada nelayan yang belum bisa diakomodir, dan sementara harus tinggal di hunian sementara (Huntara) yang dibangun Pemkot,” ungkapnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button