Hampir Setahun Luntang-lantung, Ombudsman Sarankan Warga Mapak Indah Lapor
“Atau bisa juga langsung berkonsultasi dengan kami,” imbuh Dwi.
Saat ini, korban abrasi Pantai Mapak Indah masih hidup mengungsi karena rumah mereka rubuh dan tidak bisa lagi ditempati. Sebagian dari mereka menumpang di rumah keluarga dan menyewa kos.
“Iya, ada yang tinggal di rumah-rumah warga dan ada juga yang nyewa,” kata warga setempat, Zulhan, Jumat, 29 September 2023.
Berita Terkini:
- Rute Baru Penerbangan Lombok – Malang Resmi Beroperasi
- DPRD Kota Mataram Pastikan tak Ada Program “Siluman” di APBD 2026
- Mataram Darurat Sampah, DLH Akui Kewalahan Hadapi Tumpukan 150 Ton Tiap Hari
- Sampaikan Keberatan ke Dewan, Hasil Seleksi Komisi Informasi NTB Diminta Dibatalkan
- Dua OPD Pemkab Lombok Timur Raih PAD Paling Jeblok 2025
Sementara dalam pantauan langsung NTBSatu pada hari yang sama, progres pembangunan Huntara yang berlokasi di Jalan Lingkar Selatan masih sekitar 50 persen.
Terlihat tembok bangunan sudah berdiri dan sebagian sudah beratap. Namun setiap kamar belum dilengkapi komposisi lain seperti pintu dan cat dinding.
Huntara yang dibangun di atas lahan 2.000 meter persegi itu nantinya akan dihuni lebih dari 20 keluarga korban abrasi Pantai Mapak Indah. (MKR)



