Opini

Old Story Never Fade, Cerita Bahri Bima Pria Difabel Yang Tetap Update Lewat Radio

Kebijakan untuk memberikan perlakuan khusus juga tertuang sebagaimana konstitusi kita mengatur dalam Pasal 28H ayat 2 UUD 1945 yang menegaskan bahwa setiap orang berhak mendapatkan kemudahan dan perlakuan yang khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.

“Sudah setahun ini saya tidak mendengarkan Radio. Radionya rusak sudah saya perbaiki dulu tapi tidak bertahan lama” lanjutnya bercerita

Cerita dari Bima itu membuat batin rasanya terganggu. Sungguh tidak ada yang membuat saya semakin sedih hari itu selain membayangkan Bima dengan radio impiannya yang kembali.

Saya jadi teringat tulisan Budiman Tanuredjo (Wapimred Kompas) yang menuliskan obrolannya dengan Sukidi seorang cendekiawan Muhammadiyah lulusan Harvard University tentang mimpinya untuk Indonesia. Ia merumuskan mimpinya tentang Indonesia mencakup impian kebhinekaan (dream of diversity), impian ketuhanan (dream of divinity), impian gotong royong (dream of togetherness, cooperation and mutual assistance), impian kebebasan (dream of freedom), impian kemanusiaan (dream of humanity), impian persatuan (dream of unity), impian keadilan (dream of justice), impian kesetaraan (dream of equality), impian kesejahteraan (dream of welfare), dan impian demokrasi (dream of democracy).

Sedang tantangannya adalah bagaimana agar mimpi Bima dan mungkin mimpi orang-orang yang memerlukan affirmative action yang disebutkan sebelumnya menjadi mimpi kita semua, yang secara perlu dan sadar kita ikut terlibat mewujudkannya. Itulah yang menjadi tantangan riil yang dihadapkan kepada kita sekarang ini.

Bima mungkin memiliki keterbatasan fisik dan terbatas dalam gerak. Tapi rasa ingin tahu atau ingin update merupakan bagian dari intellectual curiosity atas kebutuhan dasarnya dalam hal pendidikan yang harus difasilitasi. Bukankah keberlangsungan hidup sebuah bangsa dimasa depan tergantung dari pendidikan masyarakatnya seperti diungkapkan Yudi Latif seorang aktivis dan cendekiawan muda Education is a matter of life and death for the entire of nation.

Dihari itu saya tunjukkan kepada Bima aplikasi radio yang sudah merambah dalam bentuk aplikasi mobile yang bisa diakses oleh Android. tidak perlu ada antena yang disambungkan ke kabel, tidak perlu ada baterai yang harus dijemur ketika suara radio sudah mulai serak tanda daya baterai hampir habis, semuanya ada di genggaman dengan bantuan paket data.

Tapi Bima tetaplah setia sebagaimana setia kursi tua yang menemaninya kemanapun ia pergi, Radio antik merek Internasional selalu mengingatkannya tentang banyak hal, pengalaman memutar tuning untuk mencari chanel favorit adalah sebuah nostalgia yang tidak bisa ia ungkapkan dengan keterbatasan kata. Old Story Never Fade begitu kira-kira kata yang pas untuknya, Cerita lama tidak pernah pudar meskipun zaman telah banyak berubah cerita lama selalu saja segar ketika diceritakan.

Baca Juga :

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button