Daerah NTBPemerintahan

Dikritik Gagal, Program Beasiswa NTB Bang Zul Justru Dipuji Asisten Profesor UK

Mataram (NTBSatu) – Program Beasiswa NTB era kepemimpinan Gubernur NTB periode 2018-2023, Zulkieflimansyah mendapat kritikan dari sejumlah pihak.

Banyak yang menilai program pendidikan Bang Zul, sapaan Zulkieflimansyah merupakan program gagal, khususnya terkait di dunia pendidikan SMA atau SMK.

Berbanding terbalik dengan Assistant Professor dari University of Nottingham UK, Bagus Muljadi.

IKLAN

Ia menilai, program Beasiswa NTB khususnya terkait pengiriman pelajar keluar negeri melalui beasiswa gratis justru mendapat apresiasi. Ia optimis negara akan diuntungkan dengan mengirim banyak pemuda ke luar negeri. Hal ini untuk meningkatkan kompetensi mereka sekaligus membuka relasi pergaulan global.

“Kalau misalnya banyak orang Indonesia yang bisa mendapatkan kesempatan untuk pergi ke luar negeri, untuk melihat dunia, menjadi pribadi yang paling kompeten dan memberi untung buat negara. Itu saya pikir hal yang positif,” ujar Bagus.

Bagus berharap, pemimpin selanjutnya dapat melanjutkan Beasiswa NTB. Tidak terhenti saat Zulkieflimansyah.

“Jadi saya harap beasiswa bagi mahasiswa-mahasiswa NTB itu tetap terbuka, tetap terjaga karena kesempatan itu sangat mahal harganya,” katanya.

Baginya, beasiswa menjadi secercah harapan terhadap anak muda yang memiliki kapasitas dan komptensi. Namun terkendala biaya, untuk terus melanjutkan pendidikan.

“Dunia ini sangat tidak adil. Ada orang yang lahir dengan komptensi, kapasitas tidak berdaya untuk pergi ke sekolah-sekolah yang muktahir hanya karena permasalahan biaya,” ujarnya.

“Nah kalau jurang-jurang seperti itu bisa dijembatani lewat beasiswa, saya rasa alangkah indahnya banyak orang yang bisa jauh lebih pintar daripada saya, lebih mendapatkan kesempatan, lebih kompeten dan akhirnya lebih ber-impact daripada Bagus Muljadi,” lanjutnya.

Jangan Berpikir Instan

Bagus meminta masyarakat tidak berpikir instan untuk meletakan tanggungjawab mengatasi permasalahan bangsa kepada satu dua penerima beasiswa.

Menurutnya, setiap permasalahan mampu diatasi dengan hadirnya bakat dengan disiplin masing-masing.

“Karena Indonesia butuh bukan hanya satu orang. Kita nih kebanyakan tuh mikirnya kayak Superman complex. Tahu enggak, jadi kayak satu orang bisa balik ke Indonesia ngatasi seluruh masalah Indonesia,” katanya.

“Enggak bisa begitu mainnya. Jadi butuh seluruh anak muda generasi masa depan dari NTB untuk bahu membahu di bidang disiplinnya masing-masing untu membangun negara ini,” ujarnya. (*)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button