Melawan Lupa! ini Kasus kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Perguruan Tinggi Terkenal

Mataram (NTB Satu) - Kasus dugaan pelecehan atau kekerasan seksual kerap terjadi di kalangan masyarakat. Bahkan kasus tersebut juga masuk ke wilayah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Berikut rangkuman sejumlah kasus kekerasan seksual di berbagai PTN dan PTS di Indonesia. Kasus di IAIN Kediri Kasus pelecehan seksual di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri, Jawa Timur. Pelecehan ini dilakukan oknum dosen kepada mahasiswinya. Kasus ini mulai mencuat pasca akun Twitter @heylooooby bersuara dan mengaku sebagai mahasiswi IAIN Kediri oleh dosennya pada tahun 2017. Baca Juga : Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Sekotong, PBHM Minta Fokus pada Kepentingan Terbaik Anak Pengamat Pendidikan NTB Dorong Seleksi Moral Tenaga Pendidik Antisipasi Pelecehan Seksual 5 Kasus Pelecehan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama di NTB, Faktor Pemicunya di Luar Dugaan Polda NTB Gandeng LPSK Dampingi Korban Pelecehan Seksual Modus ‘Masuk Surga’ Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi di Mataram, Aktivis Perempuan Desak Kampus Bersikap Dalam postingan tersebut, dia mengaku sebagai mahasiswa Prodi Hukum Keluarga Islam IAIN Kediri.Saat itu, korban mengaku masih duduk di bangku semester 1, dia diajar oknum dosen inisial A. Diduga dosen tersebut sering mengucapkan kalimat mesum kepada korban. Dosen juga kerap memanggilnya dengan kata-kata "sayang" dan menginformasikan semua kegiatan perkuliahan kepada korban. Kasus dugaan pelecehan di Unram Kasus serupa juga terjadi pada salah satu PTN terbaik di NTB. Di kasus ini terungkap terduga pelaku berinisial AF (60). Dia diduga melakukan pelecehan seksual dengan modus menjanjikan sejumlah korban lulus kuliah. Selain itu, AF juga menjanjikan peran pengobatan spritual, menjamin para korban dapat menyelesaikan skripsi, dan mengaku bekerja magang di notaris. Baca Juga : Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Sekotong, PBHM Minta Fokus pada Kepentingan Terbaik Anak Pengamat Pendidikan NTB Dorong Seleksi Moral Tenaga Pendidik Antisipasi Pelecehan Seksual 5 Kasus Pelecehan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama di NTB, Faktor Pemicunya di Luar Dugaan Polda NTB Gandeng LPSK Dampingi Korban Pelecehan Seksual Modus ‘Masuk Surga’ Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi di Mataram, Aktivis Perempuan Desak Kampus Bersikap Pengakuan salah satu korban, AF telah melaksanakan aksi bejatnya kepada 10 korban periode Oktober 2021 hingga Maret 2022. Catatan NTB Satu, kasus tersebut kini masih di tahap penyidikan. AF hingga saat ini belum dijadikan sebagai tersangka oleh penyidik kepolisian meski dia sudah mengakui perbuatannya. Kasus kekerasan di Universitas Riau Kasus kali ini terjadi pada Oktober 2021 siang. Dimana tindakan pelecehan yang dialami perempuan inisial L. Pelecehan yang dialaminya diungkap melalui sebuah video dan terunggah ke Instagram akun @komahi-ur. Baca Juga : Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Sekotong, PBHM Minta Fokus pada Kepentingan Terbaik Anak Pengamat Pendidikan NTB Dorong Seleksi Moral Tenaga Pendidik Antisipasi Pelecehan Seksual 5 Kasus Pelecehan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama di NTB, Faktor Pemicunya di Luar Dugaan Polda NTB Gandeng LPSK Dampingi Korban Pelecehan Seksual Modus ‘Masuk Surga’ Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi di Mataram, Aktivis Perempuan Desak Kampus Bersikap Dalam video itu, korban menyebut tindakan yang dilakukan oknum dosen sekaligus Dekan FISIP Universitas Riau inisial SH kepada dirinya. Saat itu berawal saat dirinya ingin menemui SH di ruangannya untuk melakukan bimbingan proposal skripsi. Sesampainya di ruangan, pria yang sudah dijadikan tersangka itu kerap menanyakan hal terkait pribadi korban. Pasca bimbingan selesai, L hendak berpamitan kepada SH. Namun, dia malah menggenggam bahu mahasiswinya dan mendekatkan badan ke korban. Korban yang saat itu mengaku telah ketakutan langsung menundukkan kepalanya. Tapi tersangka justru mengeluarkan kalimat mesum. Baca Juga : Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Sekotong, PBHM Minta Fokus pada Kepentingan Terbaik Anak Pengamat Pendidikan NTB Dorong Seleksi Moral Tenaga Pendidik Antisipasi Pelecehan Seksual 5 Kasus Pelecehan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama di NTB, Faktor Pemicunya di Luar Dugaan Polda NTB Gandeng LPSK Dampingi Korban Pelecehan Seksual Modus ‘Masuk Surga’ Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi di Mataram, Aktivis Perempuan Desak Kampus Bersikap Kasus di Universitas Negeri Jakarta Oknum dosen di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) inisial DA diduga melecehkan dengan mengirimkan beberapa chat merayu kepada sejumlah mahasiswi. Dilansir dari Tempo, kabar tersebut sebelumnya sempat viral media sosial setelah salah seorang warganet mengirim tangkapan layar percakapan dengan dosen hidung belang itu. Tangkapan layar itu dikirim dalam kolom balasan cuitan akun @AREAJULID yang sedang membahas mengenai chat mesum dosen kepada mahasiswi. Dalam tangkapan layar ini DA, misalnya, mengucapkan "I Love U" kepada seorang mahasiswi yang meminta bimbingan. Bahkan dosen ini terang-terangan mengajak menikah korbannya. Tidak hanya itu, kepada mahasiswi lainnya, DA bahkan meminta dan memaksa agar bisa datang ke rumah korban. Baca Juga : Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Sekotong, PBHM Minta Fokus pada Kepentingan Terbaik Anak Pengamat Pendidikan NTB Dorong Seleksi Moral Tenaga Pendidik Antisipasi Pelecehan Seksual 5 Kasus Pelecehan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama di NTB, Faktor Pemicunya di Luar Dugaan Polda NTB Gandeng LPSK Dampingi Korban Pelecehan Seksual Modus ‘Masuk Surga’ Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi di Mataram, Aktivis Perempuan Desak Kampus Bersikap Kasus di Universitas Cokroaminoto Palopo Kasus yang terjadi pada Februari 2021 ini datang dari oknum dosen inisial P. Polisi menangkapnya karena diduga melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswinya di dalam mobil. Diketahui korban dijebak P dengan modus mengumpulkan tugas di dalam mobil. Setelah diminta dosen, tanpa perasaan curiga, sang korban kemudian menemui P ke dalam mobil. Setelah korban masuk, P langsung mengunci pintu mobilnya dan langsung melecehkan dengan meraba tubuh korban. Berteriak hingga memberontak, korban baru diizinkan keluar dari mobil setelah memohon untuk pulang. Dilansir dari detikcom, akibat perbuatannya, P terjerat pasal 289 KUHP dengan ancaman 9 tahun penjara. Itu sederet kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia dari tahun ke tahun. (KHN) Baca Juga : Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Sekotong, PBHM Minta Fokus pada Kepentingan Terbaik Anak Pengamat Pendidikan NTB Dorong Seleksi Moral Tenaga Pendidik Antisipasi Pelecehan Seksual 5 Kasus Pelecehan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama di NTB, Faktor Pemicunya di Luar Dugaan Polda NTB Gandeng LPSK Dampingi Korban Pelecehan Seksual Modus ‘Masuk Surga’ Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi di Mataram, Aktivis Perempuan Desak Kampus Bersikap

Melawan Lupa! ini Kasus kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Perguruan Tinggi Terkenal

NTBSatu

Baca Lagi

Oknum Pimpinan Ponpes di Lombok Tengah jadi Tersangka Dugaan Pelecehan Seksual

Organisasi Aktivis Perempuan NTB Desak Polres KLU Naikkan Kasus Pelecehan Seksual oleh Manajer Hotel Jadi Penyidikan

Korban Pelecehan Seksual Jadi Tersangka ITE Diperiksa Polisi: Didukung Baiq Nuril, Ungkap Fakta Lain

Manajer Hotel di Lombok Utara Klarifikasi Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswi Unram

Perguruan Tinggi Badan Hukum Diguyur Dana Rp1,9 Triliun, Buat Apa?

Oknum Pimpinan Ponpes di Lombok Tengah jadi Tersangka Dugaan Pelecehan Seksual

Organisasi Aktivis Perempuan NTB Desak Polres KLU Naikkan Kasus Pelecehan Seksual oleh Manajer Hotel Jadi Penyidikan

Korban Pelecehan Seksual Jadi Tersangka ITE Diperiksa Polisi: Didukung Baiq Nuril, Ungkap Fakta Lain

Manajer Hotel di Lombok Utara Klarifikasi Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswi Unram

Perguruan Tinggi Badan Hukum Diguyur Dana Rp1,9 Triliun, Buat Apa?

Baca Lagi

Oknum Pimpinan Ponpes di Lombok Tengah jadi Tersangka Dugaan Pelecehan Seksual

Organisasi Aktivis Perempuan NTB Desak Polres KLU Naikkan Kasus Pelecehan Seksual oleh Manajer Hotel Jadi Penyidikan

Korban Pelecehan Seksual Jadi Tersangka ITE Diperiksa Polisi: Didukung Baiq Nuril, Ungkap Fakta Lain

Manajer Hotel di Lombok Utara Klarifikasi Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswi Unram

Perguruan Tinggi Badan Hukum Diguyur Dana Rp1,9 Triliun, Buat Apa?

Berita Terkait