Mataram (NTB Satu) – Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Rohmi Djalilah meminta kepada Dinas Sosial (Dinsos) NTB dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk bisa menyamakan persepsi soal data kemiskinan di daerah ini. Pasalnya, antara Dinsos dan BPS memiliki data hasil survei yang berbeda soal penyebab naiknya angka kemiskinan di NTB.
BPS menilai, penyebab naiknya jumlah penduduk miskin pada periode Maret 2023, salah satunya karena masih banyak masyarakat yang tergolong mampu namun masih menerima Bantuan Sosial (Bansos) serta bantuan-bantuan sosial lainnya.
Tercatat, sekitar 10 persen orang kaya yang berada pada desil 8 sampai 10 masih mendapatkan Bansos yang seharusnya untuk masyarakat miskin.
Namun, Dinsos tidak langsung mengamini hasil survei dari BPS. Karena jika demikian, tentu harus dibuktikan dengan data faktual dan jelas, bukan hanya katanya semata.
Baca Juga ;
- Kemiskinan Kota Mataram Berkurang 1000 Jiwa
- 6 Komoditas Penyumbang Garis Kemiskinan di NTB, Rokok di Posisi Mengkhawatirkan
- Kemiskinan Ekstrem di NTB 176 Ribu Jiwa, Berikut Daftar Daerah dengan Kedalaman Kemiskinan Terbesar
- Dinas Sosial Kota Mataram Akui Belum Terima Data Kemiskinan Ekstrem
- DPRD Soroti Kemiskinan Ekstrem di Kota Mataram