Kabupaten Bima

Terungkap, Gempa dan Aktifitas Tambang Jadi Pemicu Fenomena Tanah Retak di Bima

Mataram (NTB Satu) – Setelah melakukan tinjauan lapangan dan analisa lokasi gerakan tanah di Dusun Muku, Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi

Kementerian ESDM yang dipimpin oleh M. Kibar Suryadana, ST akhirnya mengungkap penyebab terjadinya fenomena tersebut.

Kibar Suryadana menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim PVMBG, timnya menyimpulkan, fenomena tersebut terjadi karena keberadaan sesar normal di dekat lokasi. Hal ini juga merupakan pengaruh gempa berkekuatan 5,6 Magnitudo pada 2 April 2023 lalu.

Berita Terkait:

Tim PVMBG Teliti Fenomena Tanah Retak di Bima
Fenomena Tanah Retak di Bima Dicurigai Patahan Lempeng Bumi
Fenomena Aneh di Bima, Tanah Retak Memanjang hingga Rusak Rumah Warga
Fenomena Semakin Aneh di Bima, Tanah Bergerak ke Atas, 5 Rumah Warga Rusak

Sesar normal atau sesar turun atau normal fault adalah pergeseran yang dipengaruhi gaya gravitasi. Sesar ini terjadi saat gaya tekan mencapai gaya maksimum secara vertikal.

Penyebab lainnya adalah pada kedalaman lebih kurang 30 meter di bawah permukaan tanah terdapat sedimen lunak, sehingga membuat kontur tanah mudah bergerak saat terjadi getaran. Dugaan lain terjadi karena pemotongan lereng akibat aktivitas manusia sehingga menyebabkan lereng kehilangan kekuatan (resistance force).

IKLAN
1 2Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button