Mataram (NTBSatu) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mencatat sebanyak 1.211 bencana alam melanda Indonesia dalam kurun waktu lima bulan pertama 2025.
Rentetan bencana ini bukan hanya memporakporandakan infrastruktur, tetapi juga merenggut ratusan nyawa dan memaksa jutaan warga mengungsi.
Banjir menjadi momok utama dengan 800 kejadian, menjadikannya jenis bencana paling dominan hingga 3 Juni 2025. Kemudian, cuaca ekstrem sebanyak 219 kali, tanang longsor 120 kejadian, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 54 kali.
Tak berhenti di situ, Indonesia juga diguncang oleh 7 gempa bumi, diterjang 6 kali gelombang pasang dan abrasi, serta mengalami 3 kekeringan dan 2 letusan gunung api. Meski demikian, tidak ada tsunami yang tercatat sepanjang periode tersebut.
Ribuan Rumah Hancur, Jutaan Warga Mengungsi
Dampak dari bencana ini sangat memprihatinkan, 234 orang meninggal dunia, 29 orang hilang, 461 warga mengalami luka-luka, serta 3,55 juta jiwa terdampak dan mengungsi.
Tak hanya mengorbankan manusia, bencana juga menggerus infrastruktur. Sebanyak 18.631 rumah rusak. Terdiri dari 12.962 rumah rusak ringan, 3.181 rusak sedang dan 2.488 rusak berat.
Selain itu, 156 fasilitas umum ikut terdampak, meliputi 85 satuan pendidikan, 61 rumah ibadah
dan 10 fasilitas kesehatan.
Jawa Jadi Episentrum Bencana
Secara geografis, Pulau Jawa menjadi wilayah paling terdampak. Provinsi Jawa Barat mencatat jumlah tertinggi dengan 192 kejadian, Jawa Tengah 157 kejadian, dan Jawa Timur 144 kejadian.